Niat Sholat Hajat

Diposkan oleh On 3:48 PM

Niat Sholat HajatDalam pembahasan Niat Sholat hajat Kali ini saya akan paparkan sekilas mengapa harus sholat Hajat terlebih dahulu ketika kita memiliki kebutuhan. APa pentingnya sholat hajat jika kita memiliki maksud dan tujuan agar Allah mengabulkan semua hajat kita inginkan. Baiklah kita lihat pengertian Sholat Hajat. Sholat hajat adalah Sholat sunnah yang dilakukan ketika seseorang mempunyai hajat tertentu agar dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Sholat Hajat adalah media ampuh apabila kita meminta sesuatu pada Allah Subbhanahu Wata'ala.

Apakah dengan sholat hajat, kebutuhan kita langsung terkabul? Kita perhatikan dulu tentang pengabulan doa seseorang. Do'a yang masuk akal, dan sesuai dengan kebaikan kita insyaAllah akan segera terkabul. Misalnya Ya Allah, saya minta kesembuhan. Maka bisa saja dikabulkan langsung. Keyakinan menjadi dasar pokok untuk dimiliki pada setiap peminta do'a. Namun jika tidak terkabul bukan berarti Allah tidak sayang. Justru Allah Sayang pada kita, karena dengan sakit mungkin kita akan selalu menyebut nama ALLah terus menerus dan Allah Menyukainya.

Apakah ada doa yang tidak masuk akal, dalam pembahasan niat sholat hajat ini. Ada do'a yang tidak masuk akal misalnya, Jadikanlah Seluruh penduduk Indonesia Yang Masuk Islam menjadi pemimpin atau Presiden di Indonesia. Yang menjadi tidak mungkin adalah semua. kalau semua menjadi pemimpin lalu siapa yang dipimpinnya. Ada lagi do'a yang tidak masuk akal lagi. Ya ALLAH, Jadikanlah Adik kandungku menjadi istriku atau suamiku. Ini namanya do'a yang tidak masuk akal dan Allah tentunya tidak Ridlo atas permintaan kita. Bahkan do'a yang isinya melanggar aturan ALLAH adalah sebuah penghinaan.

Baiklah pembaca setia Cinta Pustaka Islam, kali ini akan saya akan buka bagaimana niat sholat hajat. Niatnya adalah sebagai berikut. "Usholli Sunnatal Hajati Lillahi Ta'ala". Artinnya adalah saya niat sholat sunnah hajat karena ALLAH Yang Maha Luhur. jadi sholat hajat tergolong sunnah yang disyareatkan oleh Nabi Muhammad Shollallahu 'Alaihi Wasallam.

Sulit Jodoh, Rizki Kurang lancar, Butuh sholat hajat agar semua menjadi lancar, dan yang sulit jodoh juga akan segera mendapakan jodoh dengan kriteria yang sangat diinginkan. namun yang terpenting adalah suami yang sholih atau istri yang sholihah. Rizki yang tidak lancar terkadang disebabkan karena kita sering melakukan dosa besar diantaranya adalah, memusuhi ortu, Meninggalkan sholat, Suka bermaksiat, Menggunjing (jw.ngrasani) orang lain. Ini salah satu akibat yang menimbulkan rizki kita terhambat bahkan tidak ada sama sekali.

Dengan mengetahui Niat Sholat hajat, Apakah anda sudah tahu cara sholat hajat. cara sholat hajat cukup dengan melakukan sholat dua rekaat dan setelah itu baca bismillah, Sholawat dan Istighfar kemudian meminta pada Allah atas kebutuhan kita dengan penuh pengharapan dan dengan lirih agar ALLAH benar-benar akan mengabulkannya. AMin. yarobbal 'Alamin.

Wallahu A'lam

Niat Sholat Dhuha

Diposkan oleh On 4:38 PM


Niat Sholat DhuhaSebelum mengerjakan apapun sebaiknya diniati karena Allah. Dalam sholat saja tanpa diniati maka sholatnya tidak sah. Sholat wajib maupun sholat sunnah juga membutuhkan niat yang baik dan benar. Salah satunya adalah sholat Dhuha. Niat sholat dhuha menjadi kajian pokok dalam artikel ini. Niat sholat Dhuha menjadi buruan para pecinta sholat sunnah. Walaupun sunnah, namun pahalanya luar biasa. Tapi untuk maqom yang sudah bagus, pekerjaan ibadah hanya didasari karena cinta kepada Allah. Jika kita mengingat bahwa " Wama Kholaqtul Jinna Wal Insa Illa Liya'budun"  QS. Ad-Dzariyat Ayat 56. AKu (Allah) tidak menciptakan jin dan Manusia Kecuali hanya Untuk beribadah.

Walau kita membahas niat sholat dhuha, apa salahnya kita juga menjabarkan secara garis besar, apa itu sholat dhuha, Bagimana cara melaksanakan sholat dhuha, Siapa yang melaksanakan sholat Sunnah Dhuha, Mengapa melaksanakan sholat dhuha. Pertanyaan ini lazim digunakan bagia siapa saja jika membuat artikel. Dan hal ini akan menjadi pikiran utama dari sebuah penjabaran artikel kemudian. Baiklah simak Apa itu sholat Dhuha.

Sholat dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada pagi hari. Secara umum pngertiannya demikian dan jika kita telusuri waktu mengerjakan sholat dhuha secara rinci maka kita bisa mengatakan bahwa sholat dhuha dikerjakan saat terbit matahari pagi sampai jam 11.30 lebih. Atau sebelum sholat dzuhur. Itulah waktu yang biasa digunakan untuk sholat dhuha. Dan bagaimana Niat sholat dhuha. " Usholli Sunnatat Dhuha Lillahi Ta'ala". Atau boleh niat didalam hati. Untuk meletakkan niat sholat dhuha sebaiknya pada saat seseorang sedang takbiratul ikrom, maka disitu niat mengerjakan sholat dhuha. 

Lantas bagaimana Tatacara Sholat Dhuha. Tata caranya adalah kerjakan sholat tersebut seperti biasa yaitu 2 rekaat salam, 2 rekaat salam. Jadi Jumlahnya 4 rekaat 2 salam. Boleh saja sholat dhuha dikerjakan 2 rekaat. Karena dua rekaat adalah hitungan minimal untuk jumlah rekaat sholat dhuha. Apakah bacaannya harus " Wasysyamsyi Wadluhaha" dan " Waddhuha Wallaili Idza Saja". Tidak harus. Semua surat dalam AL-Qur'an bisa digunakan untuk sholat apapun. Jadi mau pakai surat yasin Juga boleh, Atau sebagian surat juga dipersilahkan. Asalkan untuk Surat Fatihah jangan ditinggalkan dalam setiap rakaatnya. Surat Fatihah menjadi wajib dalam setiap sholat apapun. Baik itu sholat fardlu maupun sholat Sunnah. Termasuk Pula Sholat Dhuha yang wajib menggunakan Surah Fatiha dalam setiap Rekaat disamping Niat yang baik.

Mengapa kita melaksanakan sholat dhuha. Hal ini menjadi pertanyaan yang berhubungan dengan faedah sholat dhuha. ATau manfaat sholat dhuha. Apa sih manfaatnya kita melaksanakan sholat dhuha. Selama ini banyak yang mengatakan jika kita ingin rizkinya lancar maka lakukan sholat dhuha dengan rutin. APakah memang demikian. Saya juga belum menemukan hadits mengenai rizki yang lancar disebabkan sholat dhuha. Bagi saya sholat dhuha adalah ajaran Nabi dan saya Ittiba' kepada nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi Wasallam.
وكل تحميدة صدقة. وكل تهليلة صدقة. وكل تكبيرة صدقة. وأمر بالمعروف صدقة. ونهي عن المنكر صدقة. ويجزئ، من ذلك، ركعتان يركعهما من الضحى
                “Hendaknya di antara kalian bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka setiap bacaa tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah,  setiap bacaan tahlil adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, beramar ma’ruf adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan itu semua sudah tercukupi dengan dua rakaat shalat dhuha.” (HR. Muslim No. 720, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra, No. 4677, 19995, Ibnu Khuzaimah No. 1225).

Wallahu A'lam

Bacaan Bilal setiap dua rekaat- dua rekaat dalam Sholat Tarawih 20 Rekaat

Diposkan oleh On 1:10 AM

Tarawih sudah menjadi rutinitas bagi setiap umat islam pada bulan suci Ramadhan, tidak heran jika disetiap masjid-masjid, musholla-musholla bahkan rumah-rumah penuh dengan jamaah yang sedang melaksankan sholat tarawih. Sholat yang tergolong sunnah Muakkadah ini tidak boleh ditinggalkan oleh setiap muslim, karena walaupun sunnah namun tetap dikukuhkan. Terlepas dari hukum sholat tarawih kali ini akan kita bahas tentang apa yang diucapkan seorang bilal saat pelaksanaan sholat tarawih. Sholat tarawih itu kan ada yang 8 rekaat ada yang 20 rekaat. Setiap 2 rekaat dikerjakan kemudian salam. Baik yang kita bahas adalah sholat tarawih yang 20 rekaat ditambah lagi dengan 3 rekaat sholat witir atau bisa dikatakan sholat sunnah penutup.

Jangan lupa niat sholat tarawih dalan setiap rekaat. Cukup dengan Usholli sunnatat Tarawihi Lillahi Ta’ala, atau Usholli Tarawihi Sunnatal Lillahi Ta’ala. Boleh ditambah dengan Rak ataini Lillahi Ta’ala. Namun yang terpenting niat dalam hati, walaupun sudah tasydiq billisan. Pas Takbiratul Ihram maka niat dalam hati.

Sholat tarawih 20 rekaat maka bacaan bilal setiap dua rekaat-dua rekaat sebagai berikut:
  1. Rekaat 1 dan 2, Bilal : “Shollu Sunnatat Tarwihi ‘isrina rak atan jamiatan asabakumullah”. dijawab Jamaah : “Assholatu la ilahaillallah”. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim. Kemudian dilanjutkan sholat 2 rekaat setelah selesai rekaat kedua, masuk rekaat 3 dan 4. Bacaan bilal sebagai berikut:
  2. Bilal : “Fadlam Minallahi Wani’mah”, dijawab jamaah : “Wanni’mah”. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim. Kemudian istirahat selesai rekaat 3 dan 4, dengan membaca


Subhallah Walhamdulillah Wala ila haillallah Wa Allahu Akbar sebanyak 3 Kali

  1. Sebelum Rekaat 5 dan 6. Bilal : “Al Hkolifatul Ula sayyidina Abu Bakrin Siddiq”, Jamaah Menjawab : “Rodliya Allahu ‘Anhu. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim.
  2. Sebelum rekaat 7 dan 8, Bilal : “Fadlam Minallahi Wani’mah”, dijawab jamaah : “Wanni’mah”. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim. Kemudian istirahat selesai rekaat 7 dan 8, dengan membaca


Subhallah Walhamdulillah Wala ila haillallah Wa Allahu Akbar sebanyak 3 Kali

  1. Sebelum Rekaat 9 dan 10. Bilal : “Alhkolifatul Tsaniyatu Li sayyidina Abu Bakrin Siddiq”, Jamaah Menjawab : “Rodliya Allahu ‘Anhu. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim.
  2. Sebelum Rekaat 11 dan 12, Bilal : “Fadlam Minallahi Wani’mah”, dijawab jamaah : “Wanni’mah”. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim. Kemudian istirahat selesai rekaat 11 dan 12, dengan membaca

Subhallah Walhamdulillah Wala ila haillallah Wa Allahu Akbar sebanyak 3 Kali
  1. Sebelum Rekaat 13 dan 14. Bilal : “Alhkolifatul Tsalisatu Li sayyidina Utsman bin Affan”, Jamaah Menjawab : “Rodliya Allahu ‘Anhu. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim.
  2. Sebelum Rekaat 15 dan 16, Bilal : “Fadlam Minallahi Wani’mah”, dijawab jamaah : “Wanni’mah”. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim. Kemudian istirahat selesai rekaat 15 dan 16, dengan membaca

Subhallah Walhamdulillah Wala ila haillallah Wa Allahu Akbar sebanyak 3 Kali
  1. Sebelum Rekaat 17 dan 18. Bilal : “Alhkolifatul Rabiatu Li sayyidina Ali Bin Abi ThollibKaromallahu Wajhah”, Jamaah Menjawab : “Karomallahu Wajhah”, Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim.
  2. Sebelum Rekaat 19 dan 20, Bilal : “Fadlam Minallahi Wani’mah”, dijawab jamaah : “Wanni’mah”. Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim. Kemudian istirahat selesai rekaat 19 dan 20, dengan membaca

Subhallah Walhamdulillah Wala ila haillallah Wa Allahu Akbar sebanyak 3 Kali
Selesai sholat tarawih 20 rekaat kemudian berdo’a, dan dilanjutkan dengan sholat witir 3 rekaat. Jika sudah melampaui tanggal 15 Romadhan maka ditambah do’a qunut pada rekaat terakhir sholat witir. Niat Sholat Witir : “Usholli Sunnatal Witri Sunnatal Lillahi Ta’ala”.

  • Sebelum Witir Rekaat 1 dan 2. Bilal : “Shollu Sunnatal Minal Witri Tsalasa Rakatan Jamiatan Rahima Kumullah”.  Jamaah Menjawab : “Assholatu La ilahaillallah” Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim.
  • Sebelum Rekaat terakhir, Bilal : “Shollu Sunnatal rakatal Witri Ma’al Qunuti jamiatan Rahima Kumullah”, Jamaah Menjawab : “Assholatu La ilahaillallah” Bilal : “ Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad”, dijawab jamaah : “Allahumma sholli ‘alaihi”. Bilal : “Assholatu jaamiah “, dijawab Jamaah : “ La Haula Wala Quwwata illa Billahil ‘Aliyyil Adzim.

Selesai sholat Witir kemudian berdo’a, dan selesai.


Tata Cara Sholat Gerhana (Kaifiyah Sholat Khusufain)

Diposkan oleh On 11:48 PM

Banyak orang yang mencari artikel Tata cara Sholat Gerhana. Bagaimana sholat gerhana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Banyak kata Kunci yang biasa digunakan untuk mencari Tata Cara Sholat Gerhana Matahari, Sholat Gerhana Bulan, Panduan Sholat gerhana Bulan, Sholat Dua Gerhana, Inilah dia dan lain sebagainya, namun semuanya mengarah pada Tuntunan Sholat Gerhana Yang disunnahkan Oleh Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wasallam. Dalil tentang sholat gerhana juga ada, Dalil tentang Khutbah setelah dilakukannya Sholat Gerhana Juga banyak diposting yang memang tujuannya untuk memantapkan seseorang untuk melakukan Ibadah SUnnah.



Sholat Gerhana disebut juga dengan Sholat Khusuf atau Kusuf. Apa Arti khusuf itu, Arti Kata khusuf adalah hilangnya sebagian cahaya matahari dan bulan atau hilangnya secara keseluruhan cahaya keduanya karena sunnatullah yang menyebabkan langit berwarna gelap atau hitam. Kata Khusuf berasal dari Kasyafa Yakhsyifu artinya Hilang Gerhana. Gerhana itu sendiri terdiri dari dua macam gerhana yaitu “gerhana matahari” yang dikenal dengan “kusuf” dan “gerhana bulan” yang dikenal dengan istilah “khusuf”.

Kapan dilaksanakan sholat Khusuf atau sholat Gerhana? Yaitu pada saat gerhana itu terjadi. Namun Jika gerhana sudah selesai tidak dianjurkan untuk mengkodlonya. Sholat yang dilakukan tentunya akan membawa manfaat yang luar biasa. Melihat hal demikian adalah melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang memang kuasa atas segala sesuatu.

Lantas Tata Cara Sholat Gerhana sebagai berikut:
  1. Takbiratul Ihram (Mengangkat kedua tangan, Allahu Akbar. Niat tempatkan dalam Takbirotul Ihrom. Pakai Bahasa Indonesia saja biar Mudah dalam hati. " Saya Niat Sholat Gerhana Sunnah Karena Allah".)
  2. Membaca do’a istiftah kemudian berta’awudz, dan membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (Jika tidak bisa Iftiftah ya tidak perlu), namun surah Fatihah Wajib.
  3. Kemudian ruku’, dengan memanjangkan ruku’nya.
  4. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamdu’.
  5. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, pendek juga boleh. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
  6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ yang pertama.
  7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamdu’, kemudian berhenti dengan lama.
  8. Kemudian melakukan dua kali sujud dengan memanjangkannya, diantara keduanya melakukan duduk antara dua sujud sambil memanjangkannya.
  9. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
  10. Tasyahud Akhir, Atau at-Tahiyatul Mubarokatuh sholawatuh dst.
Lebih mudahnya kami simpulkan Sholat Gerhana Mudah demikian. Sholat dua rekaat, membaca Fatihah wajib. Rekaat pertama Rukuk, setelah rukuk bangun lagi membaca Surah Fatihah lagi (Jadi rukuknya 2 kali) kemudian Sujud seperti biasanya, kemudian bangun dari sujud kemudian Sujud lagi. Jadi Dalam Satu rekaat 2 kali rukuk, 2 kali SUrah Fatihah, dan 2 kali sujud. Lakukan 2 rekaat. BERARTI dalam dua rekaat terjadi 4 KALI RUKUK, 4 KALI FATIHAH, 4 KALI SUJUD. beres. Ingaaaaat.... BACAANNYA DIBACA LIRIH ATAU PELAN SAJA.

Sholat Istisqa, Tata Caranya dan Hukumnya

Diposkan oleh On 11:35 PM

Kemarau yang panjang, kekeringan melanda dimana-mana dan banyak orang yang sudah mulai kekurangan air untuk keperluan hidup sehari-hari. Maka upaya untuk meminta hujan kepada Sang Pemberi Rahmat yaitu Allah Subhanahu Wata'ala. Menurut Buya Yahya Sholat  Istisqa’ adalah Shalat yang dianjurkan ketika lama tidak turun hujan atau ketika sumber mata air sudah lama mengering, Shalat Istisqa’ disunnahkan berdasarkan sebab dzahirnya, dan tidak dianjurkan lagi ketika sebab-sebabnya sudah tiada seperti mulai turun hujan atau mengalirnya mata air dari sumbernya.

Hukum Sholat Istisqa'

Shalat istisqa hukumnya sunnah muakkadah (sangat ditekankan)atau dianjurkan ketika terjadi musim kering yang menyakitkan. Musim kering yang memang banyak terjadi polusi udara yang bertambah. 
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memerintahkan hal tersebut, sebagaimana dalam hadits ‘Aisyah Radhiallahu’anha:
شكا الناس إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم قحوط المطر فأمر بمنبر فوضع له في المصلى ووعد الناس يوما يخرجون فيه قالت عائشة فخرج رسول الله صلى الله عليه وسلم حين بدا حاجب الشمس فقعد على المنبر فكبر صلى الله عليه وسلم وحمد الله عز وجل ثم قال إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله عز وجل أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم ثم قال ( الحمد لله رب العالمين الرحمن الرحيم ملك يوم الدين) لا إله إلا الله يفعل ما يريد اللهم أنت الله لا إله إلا أنت الغني ونحن الفقراء أنزل علينا الغيث واجعل ما أنزلت لنا قوة وبلاغا إلى حين ثم رفع يديه فلم يزل في الرفع حتى بدا بياض إبطيه ثم حول إلى الناس ظهره وقلب أو حول رداءه وهو رافع يديه ثم أقبل على الناس ونزل فصلى ركعتين فأنشأ الله سحابة فرعدت وبرقت ثم أمطرت بإذن الله فلم يأت مسجده حتى سالت السيول فلما رأى سرعتهم إلى الكن ضحك صلى الله عليه وسلم حتى بدت نواجذه فقال أشهد أن الله على كل شيء قدير وأني عبد الله ورسوله

Artinya : “Orang-orang mengadu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang musim kemarau yang panjang. Lalu beliau memerintahkan untuk meletakkan mimbar di tempat tanah lapang, lalu beliau membuat kesepakatan dengan orang-orang untuk berkumpul pada suatu hari yang telah ditentukan”. Aisyah lalu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam keluar ketika matahari mulai terlihat, lalu beliau duduk di mimbar. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bertakbir dan memuji Allah Azza wa Jalla, lalu bersabda, “Sesungguhnya kalian mengadu kepadaku tentang kegersangan negeri kalian dan hujan yang tidak kunjung turun, padahal Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya dan Ia berjanji akan mengabulkan doa kalian” Kemudian beliau mengucapkan: “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. (QS. Al-Fatihah: 2-4). laa ilaha illallahu yaf’alu maa yuriid. allahumma antallahu laa ilaha illa antal ghaniyyu wa nahnul fuqara’. anzil alainal ghaitsa waj’al maa anzalta lanaa quwwatan wa balaghan ilaa hiin (Tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Dia, Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Engkau Yang Maha kaya sementara kami yang membutuhkan. Maka turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang telah Engkau turunkan sebagai kekuatan bagi kami dan sebagai bekal di hari yang di tetapkan).” Kemudian beliau terus mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau. Kemudian beliau membalikkan punggungnya, membelakangi orang-orang dan membalik posisi selendangnya, ketika itu beliau masih mengangkat kedua tangannya. Kemudian beliau menghadap ke orang-orang, lalu beliau turun dari mimbar dan shalat dua raka’at. Lalu Allah mendatangkan awan yang disertai guruh dan petir. Turunlah hujan dengan izin Allah. Beliau tidak kembali menuju masjid sampai air bah mengalir di sekitarnya. Ketika beliau melihat orang-orang berdesak-desakan mencari tempat berteduh, beliau tertawa hingga terlihat gigi gerahamnya, lalu bersabda: “Aku bersaksi bahwa Allah adalah Maha kuasa atassegala sesuatu dan aku adalah hamba dan Rasul-Nya” (HR. Abu Daud no.1173) Al-Hadits)
Dalam pelaksanaan sholat istisqa' disunnahkan untuk membawa anak-anak kecil, kemudian lagi membawa harta berupa hewan peliharaan untuk dibawa ke lapangan. Dengan begitu permintaan akan segera dikabulkan. Jangan lupa beberapa persyaratan yang harus dilakukan yaitu :

  1. Bertaubat dengan sebenar-benar taubat
  2. Bersedekah kepada fakir-miskin, keluar dari kedzaliman, mendamaikan orang yang bertikai
  3. Membayar hutang.
  4. Puasa 4 hari berturut-turut.
  5. Melaksanakan sholat istisqa dengan baju yang sederhana, tidak berhias, dan tidak memakai wangi wangian.

Tata Cara Sholat Istisqa'

Sholat istisqa' dilaksanakan dalam dua rakaat seperti Shalat Hari Raya Idul Adha atau Idul Fitri kemudian setelah itu diikuti dengan khutbah dua kali oleh seorang khatib (pembaca khutbah)
Khutbah salat istisqa sendiri memiliki ciri/ketentuan tersendiri antara lain:
  1. Khatib disunahkan memakai selendang.
  2. Pada khutbah pertama hendaknya membaca istigfar 9 kali sedangkan pada khutbah kedua 7 kali.
  3. Khutbah berisi anjuran untuk beristighfar (memohon ampun kepada Allah atas kemaksiatan yang dilakukan selama ini) dan merendahkan diri kepada Allah serta berkeyakinan bahwa permintaan akan dikabulkan oleh-Nya.
  4. Pada khutbah ke-dua khatib berpaling ke arah kiblat (membelakangi jamaah) dan berdo'a bersama-sama. Tekniknya bisa menirukan bersama-sama maupun khatib berdo'a kemudianjamaah mengamininya.
  5. Saat berdoa hendaknya mengangkat tangan tinggi-tinggi. Betul-betul meminta agar musim kemarau yang berkepanjangan akan segera berakhir.

Doa Setelah Shalat Istisqa' beserta Artinya

Berdoa itu memiliki syarat dan tata cara yang baik. Jika seseorang menggunakan Tata Cara Berdoa dengan Baik, maka akan membuahkan hasil alias permintaannya bisa dikabulkan.

Doanya boleh dengan bahasa apapun, arab, inggris, Indonesia maupun bahasa jawa. Yang terpenting anda faham apa yang anda minta. Boleh menggunakan do'a " Allahummas qina ......dst"
atau

 اَللهُمَّ اجْعَلْهَا سُقْيَا رَحْمَةٍ، وَلاَ تَجْعَلْهَا سُقْيَا عَذَابٍ، وَلاَ مَحْقٍ وَلاَ بَلاَءٍ، وَلاَ هَدْمٍ وَلاَ غَرَقٍ، اَللهُمَّ عَلَى الظِّرَابِ وَاْلاَكَامِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُونِ اْلاَوْدِيَةِ، اَللهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا، اَللهُمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا، هَنِيْئًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا، سَحًّا عَامًّا غَدَقًا طَبَقًا مُجَلَّلاً، دَائِمًا اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، اَللهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطيْنَ، اَللهُمَّ اِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ مِنَ الْجَهْدِ وَالْجُوْعِ وَالضَّنْكِ، مَالاَ نَشْكُو اِلاَّ اِلَيْكَ، اَللهُمَّ اَنْبِتْ لَنَاالزَّرْعَ وَاَدِرَّلَنَا الضَّرْعَ، وَاَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَاَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ اْلاَرْضِ، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَالاَ يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ، َللهُمَّ اِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ اِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارَ، فَاَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا 


Artinya sebagai berikut:
Ya Allah, jadikanlah hujan ini siraman rahmat, dan janganlah ia Engkau jadikan siraman yang menyiksa, membinasakan, memberi bencana, menghancurkan maupun menenggelamkan. 
Ya Allah, turunkanlah hujan ini ke atas bukit-bukit dan gundukan-gundukan tanah, tempat-tempat tumbuhnya pohon dan perut-perut lembah. 
Ya Allah, turunkanlah hujan ini di sekitar kami, dan tidak membaha¬yakan kami. 
Ya Allah, siramlah kami dengan hujan yang menyelamatkan, yang mudah, nyaman lagi menyuburkan, yang lebat, banyak, merata dan menyeluruh, yang lestari sampai hari kiamat. 
Ya Allah, siramlah kami dengan hujan dan Janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang berputus asa. 
Ya Allah, sesungguhnya hamba-hamba-Mu dan negeri ini tengah di¬timpa kesusahan, kelaparan dan kesempitan, yang kami tak bisa mengadu selain kepada-Mu. 
Ya Allah, tumbuhkan tanaman untuk kami, kucurkan susu deras-deras untuk kami, turunkan kepada kami berkat-berkat dari langit, tumbuh¬kan untuk kami berkat-berkat dari bumi, dan hilangkan dari kami ben¬cana, yang tak bisa dihilangkan oleh selain Engkau. 

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampun kepada-Mu, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pengampun. Maka, kirimlah hujan kepada kami dengan deras. 

(Diriwayatkan oleh al-Bukhari: 967, Muslim: 897, Abu Daud: 1169, dan asy-Syafi'i: al-Umm 1/222 dan lain-lainnya). 


Source:
http://buyayahya.org/artikel-kajian/shalat-istisqa.html
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/shalat-istisqa-hukum-dan-tata-caranya.html#sthash.OZXyEn1i.dpuf
https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Istisqa
http://islamiwiki.blogspot.co.id/2012/10/doa-doa-untuk-shalat-istisqa.html#.VkGdGNIrJH1

Tata Cara Sholat Sholat Taubat dan Hikmahnya

Diposkan oleh On 10:12 PM

Sholat sunnah Taubat adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin semuanya. Mengapa demikian. Kita tahu setiap hari kita selalu menumpuk Dosa dan Kemaksiatan sehingga jika tidak kita bersihkan maka dosa akan menggunung dan bakalan mendapatkan adzab yang sangat pedih. Jika kita telah melakukan dosa maupun kemaksiatan maka segera mengucapkan Istigfar. Bunyi kalimat istighfar yaitu Astaghfirullahal Adzim. Kemudian berjanji untuk tidak melakukannya lagi. Untuk diterimanya Taubat Maka harus Bertaubat dengan Tata Cara Bertaubat yang Benar. oleh karena itu kita dianjurkan Sholat Taubat sebagai langkah awal untuk memperbaiki segala dosa dan kesalahan. Perhatikan Hadits berikut :
حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ رَبِيعَةَ عَنْ أَسْمَاءَ بْنِ الْحَكَمِ الْفَزَارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عَلِيًّا كَرَّمَ اللَّهُ وَجْهَهُ قَالَ كُنْتُ إِذَا سَمِعْتُ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثًا نَفَعَنِي اللَّهُ بِهِ بِمَا شَاءَ أَنْ يَنْفَعَنِي مِنْهُ وَإِذَا حَدَّثَنِي غَيْرُهُ اسْتَحْلَفْتُهُ فَإِذَا حَلَفَ لِي صَدَّقْتُهُ وَحَدَّثَنِي أَبُو بَكْرٍ وَصَدَقَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ عَبْدٍ مُؤْمِنٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَيَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى إِلَّا غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ثُمَّ تَلَا وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ
Artinya : Dari Ali dari Abu Bakar AsShidiq ia berkata, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “siapapun dari hamba yang beriman, ia melakkan sebuah dosa, kemudian ia berwhudhu’ dan ia membaguskan wudhu’nya kemudian ia sholat dua rakaat, lalu ia meminta ampun kepada Allah, maka Allah akan ampunkan dosanya. Kemudian beliau membacakan ayat Al-Qur’an yang artinya sebagai berikut” Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri., mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (Qs: Al-Imran 135)
وَالًّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوا فَاخِشَةً أَوْ ظَلَمُوْا أنْفُسَهُمْ ذَكَرُاللهَ فَإسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُالذُّنُوْبَ إلَّا الله وَلَمْ يُسِرُّوْا عَلَى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنِ
     Perhatikan Haidts berikut yang memuat anjuran bagi siapa saja yang lekukan dosa dan kemaksiatan, maka segera bertaubat untuk memohon ampunan

Waktu Mengerjakan Sholat Sunnah Taubat

Apakah masih butuh untuk melakukan sholat Taubat. Karena Amalan ini termasuk yang dianjurkan oleh Nabi maka seharusnyalah kita harus mengamalkannya. Mengamalkan suatu kebaikan walaupun sedikit saja tetap akan mendapatkan Pahala. Sebelum Kita membahas Tata Cara Sholat Sunnah Taubat alangkah baiknya kita harus mengetahui hal-hal sebelum lelakukan sholat sunnah Taubat, Sholat sunnah taubat ini seharusnya dilakukan setiap hari untuk waktu melaksanakan sholat sunnah taubat yang bagus adalah setelah habis sholat Magrib, kemudian melakukan sholat Sunnah Awwabin, lalu disambung dengan sholat sunnah taubat. Merenungi kesalahan selama satu hari yang tertinggal kemudian persiapkan untuk melakukan Thaharoh (berwudlu).

Jumlah Rekaat Sholat Taubah

Mengenai Jumlah Rakaat Sholat sunnah Taubah 2 atau 4 rekaat dengan 2 salaman. ini saja jika dilakukan dengan Istiqomah, insyaAllah akan membawa kebaikan pada diri kita. Jika sudah melakukan sholat taubat dengan benar kemudian disambung dengan berdzikir memohon ampun pada Allah agar segala dosa-dosa kita diampuninya.

Tata Cara Sholat Taubat

  • Pertama harus niat terlebih dahulu. Untuk Bunyi Niatnya “Usolli Sunnatat Taubati Rakataini Lillahi Ta’ala”. Misalnya ditambahi dengan “Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”. itu justru lebih baik. Bagaimana jika kita tidak faham artinya? maka sebaiknya pelajari terjemahannya. Kemudian untuk niat sholat Taubat ini HARUS DILETAKKAN pada saat TAKBIROTUL IKHROM (berkata dalam hati bahwa “ Saya melaksanakan sholat sunnah Taubat Karena Allah”.
  • Kemudian Membaca membaca surah Al-Fatihah disambung dengan surah surah pendek kemudian rukuk, i’tidal, sujud, sujud diantara dua sujud kemudian berdiri untuk melakukan gerakan sholat seperti pada rekaat yang pertama, sampai selesai dan salam.

Simpel mudah dikerjakan, akan tetapi menjaga istiqomah untuk melaksanakan sholat sunnah taubat setiap hari perlu dilatih agar terbiasa. Dengan keterbiasaan maka akan menghasilkan istiqomah yang benar-benar ikhlas Lillahi Ta’ala.


Refferensi : Hadits At-Tirmidzi dan Al-Qur'anul Karim Surah Ali-Imran Ayat : 135

Tata Cara Sholat Istikhoroh Beserta Doa Ampuhnya

Diposkan oleh On 8:47 AM

Sholat Istikhoroh beserta tata caranya, do’a serta kaidah dan kaifiyahnya yang juga membicarakan tetntang fungsi dan tujuan melakukan sholat istikhoroh. Juga membicarakan dalil dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang menganjurkannya.


Sholat istikhoroh merupakan salah satu sholat sunnah yang disyareatkan oleh Nabi Muhammad agar setiap kita memiliki khajat yang baik maka lebih bagusnya kita meminta pertimbangan dari Allah Subhanahu Wata’ala. Pendapat dan petunjuk dari Allah pastilah akan membawa sebuah kebaikan terutama untuk diri kita. Dalam urusan perkara kita agar diberikan anugrah yang baik dan dimudahkan dalam memilih segala urusan yang berhubungan dengan urusan kita.


             Sholat istikhoroh dilakukan dengan dua rekaat sesuai hadits bukhori dari jabir:

كان النبى صلى الله عليه وسلام يعلمنا الإستخارة فى الأمور كما يعلمنا السورة من القرأن :إذا همّ أحدكم بالأمر فليركع ركعتين من غير الفريضة.
Artinya kurang lebih sebagai berikut : Nabi Muhammad sholallahu’alaihi Wasallam mengajarkan pada kita untuk melakukan sholat istikhoroh terhadap perkara-perkara yang akan kita lakukan seperti yang diajarkan pada kita dari Al-Qur’an : ketika salah satu dari kita menginginkan sesuatu perkara maka
hendaklah melakukan sholat dua rekaat selain sholat fardlu
           

Yang dimaksud 2 rekaat selain sholat fardlu tentunya sholat istikhoroh, apalagi dalam urusan mencari jodoh, maka yang paling penting meminta pertimbangan pada Allah Subhanahu Wata’ala. Maka urusan kita pasti akan lebih mudah dan diridloi oleh Allah. Terkadang seseorang memilih jodoh dengan dasar pandangan mata saja yang kerap kali bisa mengelabuhi kita. Dan muncul do’a atau permintaan kepada Allah dengan keinginan nafsunya sendiri tanpa melibatkan Allah. Dengan kata lain dia berdo’a begini “ Ya Allah semoga dia kelak jadi miliku ya Allah, tidak ada orang yang secantik dan sebaik dia ya Allah, Kabulkanlah permintaanku, Amiin “. Secara sekilas tidak ada masalah tentang doa tersebut, namun kalau dicermati itu mengandung unsur seolah-olah kita yang paling tau tentang orang yang menjadi idaman kita, sehingga memaksa Allah untuk mengabulkannya. Maka yang terbaik bagi kita adalah dengan melakukan prosedur terhadap perkara-perkara kita, yaitu dengan melakukan sholat istikhoroh kemudian kita berdo’a. Mengenai do’a yang biasa dilakukan oleh para ulama kita adalah :

اللهم إني أستخيرك بعلمك وأستقدرك بقدرتك وأسألك من فضلك العظيم فإنك تقدر ولا أقدر وتعلم ولا أعلم و أنت علام الغيوب. اللهم إن كنت تعلم عن هذالأمر خير لي في دينى ومعاشي وعاقبة أمري ويسره لي ثم بارك لي فيه.    أمين.

Yang Artinya kurang lebih sebagai berikut : Ya Allah sesungguhnya saya meminta pertimbanganMu  sebab pengetahuanMu, meminta takdir sebab kehendakMu dan saya meminta keagungan anugrah yang Engkau miliki, sesungguhnya Engkau Berkehendak bukan aku, sesungguhnya Engkau Mengetahui apa yang tidak aku ketahui dan Engkau benar-benar Mengetahui hal-hal yang bersifat Ghaib atau samar. Ya Allah sesungguhnya Engkau Mengetahui terhadap segala urusanku, jika itu baik untukku didalam agamaku dan kehidupanku dan akibat-akibat urusanku maka mudahkanlah itu 
semua untukku dan berkahilah terhadap apa yang Engkau berikan kepadaku.

Do’a tersebut bisa dibaca setelah sholat istikhoroh atau bisa dibaca ditengah-tengah sholat yaitu pada sujud rakaat yang terakhir atau setelah bacaan tasyahud akhir.Yang diharapkan dalam sholat istikhoroh adalah berhasilnya segala hajat kebutuhan kita  baik kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. Oleh karena itu jangan sampai kita tidak tergantung pada Allah, tetapi selalu tanyakan perkara-perkara kita pada Allah niscaya segala persoalan akan mudah terselesaikan dengan mudah sesuai ridlo Allah Subhanahu Wata’ala.

Ini yang bisa saya persembahkan pada sahabat-sahabat pembaca, semoga bisa bermanfaat. Untuk do’a kesembuhan dari segala penyakit bisa kami bantu untuk penyembuhannya dengan bantuan Allah Subhanahu Wata’ala. Dengan menyebutkan Nama Sahabat dan Penyakitnya. InsyaAllah Akan disembuhkan oleh Allah.
                Semoga bermanfaat...

Referensi : Khasyiah Syarqowi Bab : Sholat Nafl hal: 299 - 300

Tata Cara Sholat Witir  dan Do'a Sholat Witir

Diposkan oleh On 7:43 AM

Sholat witir biasa dilakukan untuk menutup sholat pada malam hari. Misalnya saja kita melakukan sholat isya’ kemudian kita mau sholat malam misalnya sholat tahajud maka sebaiknya jangan witir dahulu sebab akan melakukan sholat lagi. Seandainya nanti takut tidak bisa bangun sholat tahajud, berarti kan ketingglan sholat witir. Kalau ada kekhawatiran itu maka kita bisa sholat witir dan kemudian melakukan sholat tahajud dan witir lagi juga tidak apa-apa.  Katanya tidak ada 2 witir dalam satu malam ( syarah syarqowi :  290) diterangkan disitu bahwa misalnya kita sudah niat untuk melakukan sholat witir 3 rekaat misanya kemudian kita ingin menyempurnakan menjadi 11 rekaat, maka kita tidak boleh menambahinya lagi saat itu.Sholat witir ini memang biasa digunakan untuk menutup sholat pada malam hari tidak terkecuali setelah Sholat Tarawih juga bisa diakhiri dengan sholat witir.

Jumlah Rakaat Sholat witir berapa dan Waktunya?


Mengenai waktunya setelah sholat isya’ walau itu dilakukan pada jama’ taqdim,  maksudnya adalah yang namanya jamak taqdim waktu isya’ dikerjakan pada waktu sholat magrib, artinya waktunya kan masih magrib, namun tetap bisa melaksanakan sholat witir. Sholat witir boleh dilakukan hanya 1 rekaat, boleh 3 rekaat, boleh 5 rekaat, boleh 7 rekaat, boleh 9 rekaat, dan maksimal 11 rekaat. Mana yang kita sukai.
Bagaimana jika witir 3 rakaat dilakukan langsung tanpa salam, boleh saja, dan tidak diperkenankan lebih dari 2 tasyahud. Jadi setiap 2 rekaat boleh salam namun bukan tasyahud akhir. Jadi misal 5 rakaat, 2 rekaat, 2 rekaat kemudian 1 rekaat dengan tasyahud akhir.


Surah apa yang sebaiknya dibaca pada saat sholat witir?

Masih dalam sarah syarqowi diterangkan bahwa mengenai surah yang dipakai misalnya 3 rekaat, maka pada rekaat pertama setelah baca surah fatihah diikuti dengan bacaan sabbihisma robbikal a’laa sampai akhir, kemudian pada rekaat kedua setelah surah fatihah membaca qul yaa ayyuhal kaafiruun sampai akhir surah, dan pada rekaat terakhir membaca surat Al-Ihlas (qul huwallohu ahad) dan Surah muawidzatain (qul a’uudzu birobbil falaq sampai akhir dan qul a’uudzu birobbinnas sampai akhir surah)



Refferensi : syech Abdulloh bin Hijaazi bin Ibrahim As-syafii al Asyhari, Hasyiyah Syarqowi, daarul fikr, Beirut, 2006, Hal : 289 - 290 

Komentar anda sangat berharga bagi blog ini... Terima Kasih atas komentar dan kunjungannya...


Tata Cara Sholat Tarawih dan Jumlah Rekaat Sholat Tarawih

Diposkan oleh On 7:35 AM

Pada Bulan Suci Ramadlon, sholat tarawih sudah menjadi kegiatan rutin kaum muslimin. Sholat sunnah yang tergolong sholat sunnah yang dimuakadkan ini dilakukan setelah sholat isya’. Meninggalkan sholat tarawih sama saja meninggalkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam. Semakin jauh kita dengan sholat tarawih semakin jauh pula kita dengan Nabi. Apa pantas jika kita mengharap syafaat Nabi Muhammad sementara sunnah-sunnahnya kita tinggalkan. Nggak banget kan! Oleh karena itu kita harus melakukannya dan tidak boleh meninggalkannya. Pengertian Tarawih sendiri adalah istirahat, artinya adalah sholat yang dilakukan dengan disela istirahat. Setelah 4 rekaat beliau istirahat bahakan melkukan towaf, kemudian melanjutkan sholat tarawih lagi.

Jumlah Rekaat Sholat Tarawih dan Waktu mengerjakannya

Dulu Nabi Muhammad Melakukan sholat Tarawih 20 rekaat dengan 10 salaman artinya setiap 2 rekaat satu salaman. Waktu sholat tarawih adalah setiap malam Ramadlon antara sholat isya’ dengan terbitnya Fajar. Untuk pelaksanaannya disunnahkan berjamaah. Kalau melakukan sholat tarawih dikerjakan secara sendirian atau munfarid juga tidak masalah. Nabi Muhammad juga pernah melkukan sholat tarawih 8 rakaat namun setelah  sampai rumahnya dia menyempurnakannya menjadi 20 rekaat (Hasyiah syarqowi : 293)

Setelah sholat Tarawih diikuti dengan witir

Sholat witir adalah sholat sebagai penutup sholat untuk malam itu. Jadi nanti setelah sholat tarawih maka dilanjutkan dengan sholat witir. Mengenai tata cara sholat witir bisa kunjungi artikel dengan judul Sholat Witir dan Tata Caranya

Refferensi : syech Abdulloh bin Hijaazi bin Ibrahim As-syafii al Asyhari, Hasyiyah Syarqowi, daarul fikr, Beirut, 2006, Hal : 293


Sholat Sunnah Rawatib

Diposkan oleh On 7:24 AM

Amalan yang tidak kalah pentingnya adalah sholat sunnah rawatib. Dikatakan rawatib karena mengikuti sholat fardlu. Sholat sunnah rawatib ini memiliki manfaat yang luar biasa termasuk bisa menyempurnakan sholat fardlu kita jika ada ketidak sempurnaannya, namun dalam urusan pahala. Untuk ketidak sempurnaan bacaan dan gerakan jika lupa maka bisa dengan sujud sahwi. Namun untuk urusan pahala, misalnya kekhusyukan, keseriusan yang kurang sempurna maka akan ditambah kesempurnaanya dengan melakukan sholat sunnah rawatib. Sholat Sunnah Rawatib pada umumnya dilakukan 2 rekaat mengikuti sholat fardlu, namun ada sholat sunnah rawatib yang muakad (ditekankan) dan ada sholat sunnah Rawatib ghoiru muakad (tidak ditekankan)

Berikut ini pembagian sholat sunnah rawatib yang mengikuti sholat Fardlu
  1. Sholat sunnah Muakad :pertama 2 rakaat sebelum Fajar atau subuh, kedua 2 rekaat sebelum dzuhur atau sebelum sholat jum’at dan 2 rakaat sesudahnya, ketiga 2 rakaat setelah Magrib dankeempat 2 rakaat sesudah isya’. Sebaiknya membaca Surah al-Kafiruun (qul ya Ayyuhal Kaafirun) pada rekaat pertama setelah fatihah dan surah iklas (qul huwallohu ahad) pada rekaat kedua setelah fatihah.
  2. Sholat Sunnah Ghoiru Muakad : Pertama 2 rakaat sebelum dzuhur atau sholat jum’at dan 2 rakaat sesudahnya (artinya kalau muakad dan ghoiru muakad semua dikerjakan maka sholat sunnahnya menjadi 4 rekaat sebelum dzuhur atau jum’at dan 4 rekaat sesudah dzuhur atau jum’at dengan 2 salaman); Kedua 4 rakaat sebelum Ashar. Ketiga 2 Rakaat sebelum magrib. Keempat 2 rakaat sebelum Isya’.



Demikian mengenai sholat sunnah rawatib yang bisa saya persembahkan untuk pembaca setia Cinta Pustaka Islam semoga Ilmu yang saya tularkan bisa bermanfaat untuk anda semuanya. Terimakasih.


Tata Cara Sholat Idul Fitri dan Sholat Idul Adha

Diposkan oleh On 5:43 AM

Sholat sunnah muakkad yang dilakukan setelah puasa bulan Romadlon dinamakan sholat Idul Fitri, untuk sholat idul adha dilakukan pada bulan dzulhijjah tanggal 10. Idul adha bisa diartikan idul qurban. Umat islam yang mampu bisa menunaikannya. Untuk idul qurban, hewan yang biasa dipakai untuk idul qurban adalah kambing, sapi, onta, kerbau. Mengenai pahala yang didapat tentunya tidak lepas dari besar kecilnya hewan qurban dan keikhlasan seseorang. Namun mengenai tata cara untuk melaksanakan sholat idul fitri dan sholat idul adha sama. Nanti akan saya jelaskan lebih rinci. Untuk sholat idul fitri fitri waktunya seperti waktu dimulainya sholat dhuha, biasanya sekitar pukul 6.30 pagi. Dan dilakukan dengan berjamaah, namun jika tidak berjamaah bagaimana, apakah sholat idul fitri itu sah. Sholat idul fitri itu dikatakan sah karena adanya suatu rangkaian mulai dari sholat idul fitri kemudian ada khutbah idul fitri. Rangkaian ini yang tidak terpisahkan maka sudah barang tentu harus mengikuti syarat sahnya sholat idul fitri. Mengenai rakaatnya berjumlah 2 rekaat.

وَصَلَاةُ الْعِيْدَيْنِ سُنَّةٌ مُؤَكَّدَةٌ, وَهِيَ رَكْعَتَانِ يُكَبِّرُ فِى اْلأُوْلٰى سَبْعًا سِوٰى تَكْبِرَةُ اْلإحْرَامِ وَ فِى الثَّانِيَةِ خَمْسًا سِوٰى تَكْبِرَةُ الْقِيَامِ وَ يَخْطُبُ بَعْدَهَا خُطْبَتَيْنِ
Bagaimana Tata caranya
  1. Sholat idul Fitri dengan niat usholli sunnatal li ‘idil fitri ma’muman lillahi ta’ala (jika menjadi makmum) jika menjadi imam maka Ma’muman menjadi imaman. Dalam niat ini tidak hanya sekedar dibaca, akan tetapi harus benar-benar tahu artinya. Malah lebih baik menggunakan bahasa yang anda bisa dalam hati. Penempatan niat harus pada saat takbirotul ihrom.
  2. Kemudian membaca takbir (allahu akbar) 7 kali selain takbiratul ihrom diikuti dengan membaca surah fatihah dan dilanjutkan dengan surah-surah pendek. Kemudian rukuk, i’tidal, sujud seperti biasanya kemudian berdiri lagi langsung takbir 5 kali (allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar) dilanjutkan membaca surah fatihah dan surat pendek. Namun jika lupa membaca takbir dan anda sudah terlanjur membaca surah fatihah maka tidak usah diulangi takbir lagi, langsung saja membaca surah pendek. Intinya takbir harus sebelum surah fatihah, jika lupa takbir maka tidak masalah.
  3. Kemudian rukuk, i’tidal, sujud dan diakhiri dengan salam.
  4. Setelah itu jangan berpindah dari tempat duduk karena dilanjutkan dengan khutbah idul fitri. Tidak ada wirid diantara sholat idul fitri dan khutbah. Baru setelah khutbah ada tahlil dan wirid-wirid.


Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menunaikan sholat idul fitri dan sholat idul adha. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi anda sekalian. Dan menjadi berkah bagi kita semua, amin. Mohon maaf jika ada kekeliruan mengenai tata cara sholat idul fitri dan tata cara sholat idul adha, mohon kritik dan masukan serta tambahan, agar saya pribadi beserta pembaca yang dirohmati Allah bisa bertambah ilmu dan wawasan dan akhirnya mampu untuk mempraktekannya. Amin.



Refferensi : Kifayatul Ahyar, Imam Taqiyuddin abi bakrin bin Muhammad al Husaini, darul ihyail Kutub arobiyyah indonesia, hal: 153

Tata Cara Sholat Dhuha  Beserta Do'anya

Diposkan oleh On 9:50 AM

Salah satu sholat yang disunnahkan adalah sholat dhuha, bahkan dalam kifayatul ahyar : 3 sholat sunnah yang tergolong muakkad atau dikukuhkan, yang pertama sholat tahajjud, Kedua sholat Dhuha dan Ketiga sholat Tarawih. Dalil Menurut Al-Qur’an yaitu :
يسبحن بالأشى و الإشراق
Menurut Ibnu Abbas sholat isroq ya sholat dhuha itu.

Tujuan Sholat Dhuha

Dan kali ini yang kita bahas adalah sholat dhuha. Kebanyakan orang memahami sholat dhuha agar dimudahkan untuk mendapatkan rizki dari Allah Subhanahu Wata’ala. Orang melaksanakan sholat dhuha dengan tujuan demikian juga tidak salah, sebab siapa lagi yang pantas dimintai rizki kalau bukan Allah. Dan memang meminta dengan sopan pada Allah tentunya dengan melakukan sholat, dalam hal ini adalah sholat dhuha. Lantas bagaimana jika kita melaksanakan sholat dhuha bukan untuk meminta rizki pada Allah, hanya semata-mata untuk mencari RidloNYA. Tentu saja hal yang demikian juga tidak salah. Sebab orang beribadah karena Allah semata sudah menjadi kewajibannya. 


Pemahaman rizki juga tidak sesempit yang kita tahu, jika kita mengamati secara detail, bahwa umur yang diberikan pada kita, juga termasuk rizki, jabatan yang kita punya juga rizki, ilmu yang manfaat juga rizki, kesehatan yang melimpah juga termasuk rizki, diberikan buah hati yang sholih dan sholihah juga rizki, dan apapun yang diberikan Allah pada kita adalah rizki. Tugas kita adalah mensyukuri rizki yang telah diberikan, agar rizki itu selalu ditambah dan dilipat gandakan. Dari kedua tujuan orang melaksanakan  sholat dhuha tidak ada opsi mana yang lebih baik. Menurut penulis kedua tujuan tersebut sama-sama baik, tinggal pilih salah satu atau bahkan kedua-duanya dibarengkan. Malah siip. Ya cari ridlo Allah, juga minta didatangkan rizkinya. Macem pokoke. Mengenai tujuan sholat dhuha saya kira sudah clear, yang terpenting adalah mau melakukannya. Itu yang sangat super sekali.
Baiklah pembaca yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Sholat dhuha itu paling sedikit dua rekaat, namun ada yang lebih utama yaitu delapan rekaat (syarah ianatut Tholibin : sempurna 4 rekaat, Afdholnya 6 rakaat) Tapi paling banyak hanya duabelas rekaat. Tidak usah lebih.

Tata caranya :

Sholat dhuha seandainya anda memilih melakukannya 4 rekaat maka lakukan sholat dua rekaat salam kemudian dua rekaat salam. Dan bisa dilakukan dengan berjamaah maupun secara sendirian.
Waktunya sholat dhuha adalah terbitnya matahari sampai sebelum dzuhur.
Niatnya sebagai berikut :
أصلى سنة الضحى لله تعالى
Kalau tidak bisa dengan bahasa Arab boleh juga menggunakan bahasa sendiri namun dalam hati saja, misal dengan mengatakan dalam hati “ saya sholat dhuha karena Allah “. Mau menambahi Rak’ataini Mustaqbilal qiblati juga boleh, tapi yang paling pokok adalah seperti diatas.
Mengenai do’a bisa dengan kalimat sendiri yang terpenting adalah anda faham apa yang anda minta. Percuma jika menggunakan bahasa arab tapi tak tahu arti dan maksudnya. Mending dengan bahasa sendiri, anda faham dan Allah sudah tentu faham, apapun bahasa anda. Jo Watir... InsyaAllah dikabulkan. Tata cara berdo’a yang baik akan menjadikan do’a anda mudah dikabulkan.
Namun jika kalian bisa bahasa arab maka saya persembahkan do’a sholat Dhuha untuk anda :

اللّهُمَّ إنَّ الضُّحَاءَ ضُحَائُكَ وَ الْبَهَاءَ بَهَائُكَ وَ الْجَمَالَ جَمَالُكَ وَ اْلقُوَّةَ قُوَّاتُكَ وَ اْلقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَ اْلعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللّهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَ اِنْ كَانَ فِى الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَ اِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَ اِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَ اِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ وَ اِنْ كَانَ قَلِيْلًا فَكَثِّرْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَ جَمَالِكَ وَ قُوَّتِكَ وَ قُدْرَتِكَ وَ عِصْمَتِكَ اٰتِنِىْ مَا أَتَيْتَ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ. اللّهُمَّ بِكَ اُوَاصِلُ وَ بِكَ اُحَاوِلُ وَ بِكَ اُقَاتِلُ. رَبِّ اغْفِرْلِى وَ ارْحَمْنِى وَ تُبْ عَلَيَّ إنَّكَ أنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ.
Refferensi :
  • Syech Abdullah bin Hujazi Bin Ibrahim Asyafi’i Al Ashari, Hasyiyah Syarqowi, Darul Fikr, Beirut Lebanon, 2006, Juz Awal, hal.292
  • Imam Taqiyuddin bin Abi Bakrin Bin Muhammad Husaini, Kifayatul Ahyar, Darul Haya’i Al Kutub Arabiyah, Indonesia, Juz 1, Hal. 87.
  • Majmu’ Syarif, Putra Bahari Surabaya, Hal. 203