Hukum Sholat Jamaah Di Masjid Bagi Kaum Laki-Laki Adalah?

Diposkan oleh On 3:46 PM

Hukum Sholat Jamaah Di Masjid Bagi Kaum Laki-Laki Adalah? Sunnah Muakad, artinya Apa?

Sunnah Mu'akkadah (السنة المؤكدة) adalah istilah dalam hukum Islam yang merujuk pada amalan atau perbuatan Nabi Muhammad SAW yang sangat ditekankan dan rutin dilakukan oleh beliau, sehingga umat Islam dianjurkan untuk mengikutinya. Sunnah Mu'akkadah sering disebut sebagai sunnah yang "ditekankan", "terpenting", atau "yang sangat dianjurkan". Meskipun tidak selevel dengan kewajiban (wajib), namun melaksanakannya mendatangkan pahala besar, dan meninggalkannya dapat mendekatkan kepada dosa, karena ini adalah amalan yang sangat disarankan dan hampir selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ciri-ciri Sunnah Mu'akkadah:

1. Konsistensi dan Keseringan Dilakukan Nabi

Sunnah Mu'akkadah adalah amalan yang dilakukan secara rutin dan konsisten oleh Nabi Muhammad SAW. Misalnya, beliau sering melakukan salat sunah tertentu seperti salat rawatib (salat sunah yang mengiringi salat wajib) dan salat dhuha. Dengan demikian, sunnah ini bukanlah perbuatan yang sesekali atau jarang dilakukan, melainkan bagian dari kebiasaan Nabi.

2. Anjuran yang Kuat

Sunnah Mu'akkadah bukan sekadar amalan yang dianjurkan, tetapi anjurannya sangat kuat. Dalam beberapa hadits, Nabi Muhammad SAW memberikan dorongan untuk melakukannya, dan menjanjikan pahala besar bagi yang mengerjakannya. Sebaliknya, meski tidak dilakukan tidak sampai menjatuhkan seseorang pada dosa besar, namun bisa dianggap merugikan dirinya karena kehilangan kesempatan mendapatkan pahala.

3. Berdasarkan Hadits yang Sahih

Amalan-amalan yang termasuk dalam Sunnah Mu'akkadah didasarkan pada hadits-hadits yang sahih, artinya hadits-hadits tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan dijamin keshahihannya. Para ulama merujuk kepada hadits-hadits sahih sebagai dasar untuk menetapkan amalan ini.

Contoh Sunnah Mu'akkadah:

1. Salat Rawatib

Salat rawatib adalah salat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah salat wajib. Misalnya, salat sunnah qabliyah (sebelum) dan ba'diyah (setelah) salat fardhu. Nabi Muhammad SAW sangat sering melaksanakan salat rawatib, dan ini merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.

2. Salat Dhuha

Salat dhuha adalah salat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi (antara terbit matahari hingga menjelang waktu dzuhur). Ini adalah amalan yang banyak dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW dan sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk melaksanakannya.

3. Salat Tahajud

Meskipun salat tahajud bukanlah kewajiban, namun Nabi Muhammad SAW sangat sering melaksanakannya, dan beliau menganjurkan umatnya untuk melakukannya sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, terutama pada malam hari.

4. Puasa Senin-Kamis

Nabi Muhammad SAW juga memiliki kebiasaan berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Puasa ini adalah sunnah yang sangat dianjurkan, meskipun tidak diwajibkan, tetapi manfaat dan keutamaan puasa ini sangat besar.

5. Membaca Doa Sebelum dan Sesudah Makan

Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan umat Islam untuk membaca doa sebelum dan sesudah makan. Doa ini termasuk sunnah mu’akkadah yang sering beliau lakukan.

6. Sholat Jamaah di Masjid

Dalam Kitab Fathul Qorib Mujib Bab Sholat Jamaah, Maka Hukumnya bagi Laki Laki Itu Sunnah muakkad, Sunah yang memang danjurkan, oleh karena itu hendaklah kita bisa melaksanakannya setiap hari bagi kaum laki-laki semuanya.

Perbedaan antara Sunnah Mu'akkadah dan Sunnah Ghair Mu'akkadah

Sunnah Mu'akkadah adalah amalan yang sangat ditekankan dan hampir selalu dilakukan oleh Nabi, sehingga sangat dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Islam.

Sunnah Ghair Mu'akkadah adalah amalan yang juga diajarkan oleh Nabi, namun tidak dilakukan secara terus-menerus atau tidak sekuat sunnah mu'akkadah. Amalan ini tetap bernilai pahala jika dikerjakan, tetapi tidak sestrik sunnah mu'akkadah dalam hal anjuran dan keutamaannya.

Hukum Meninggalkan Sunnah Mu'akkadah

Walaupun sunnah mu'akkadah tidak bersifat wajib, namun meninggalkannya tanpa alasan yang sah (seperti uzur syar'i) dianggap kurang baik, dan bisa mendekatkan seseorang pada keburukan atau kerugian spiritual. Sunnah mu'akkadah lebih ditekankan dalam kehidupan sehari-hari dan sering kali menjadi kebiasaan Nabi. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk berusaha mengerjakannya sebanyak mungkin sebagai bentuk pengamalan sunnah dan memperoleh pahala.

Kesimpulan

Sunnah Mu'akkadah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, yang dilakukan secara rutin dan konsisten oleh Nabi Muhammad SAW. Meskipun bukan kewajiban, sunnah ini sangat penting untuk dilakukan oleh umat Islam sebagai bagian dari pengamalan ajaran Islam yang baik. Amalan-amalan seperti salat rawatib, salat dhuha, dan puasa Senin-Kamis adalah contoh dari sunnah mu'akkadah yang membawa banyak manfaat dan pahala bagi yang mengamalkannya.

Orang Yang Sedang batal Wudlu dilarang?

Diposkan oleh On 6:05 PM

 


Jika orang tidak memiliki wudlu atau bisa dikatakan orang sedang hadats kecil, yang sedang batal wudlu maka dilaran 3 hal: 

1. Sholat

Sholat wajib subuh dzuhur ashar magrib maupun isya atau sholat sunnah juga dilarang atau Haram

2. Memegang Mushaf

kalau membaca tanpa menyentuh al-Qur'an boleh dan tidak haram, namun memegang tidak diperbolehkan. Al-qur'an terjemahan juga jharus wudlu. Beda kalau Al-Qur'an Tafsir seperti jalalain boleh menyentuh kitab tersebut walaupun tidak wudlu, tapi kalau Al-Qur'an terjemah misal seperti terjemah Kemenag maka Haram pegang Al-Qur'an harus wudlu dahulu.

3. Thowaf,

Baik thowaf wajib maupun thowaf sunnah, tidak diperbolehkan

Niat Sholat Jamak

Diposkan oleh On 5:01 PM


Pembahasan khusus  mengenai niat sholat jamak akan kami paparkan secara garis besar. Namun dasarnya mengenai Tata cara Sholat jamak Qoshor sudah kami poting dalam blog ini. Jika anda ingin menemukan dengan cepat dan mudah artikel tersebut, anda bisa KLIK DISINI. Walau pun dalam artikel niat sholat jamak kami paparkan secara global, namun ini sudah cukup mewakili dan cukup mudah untuk difahami.
Sholat jamak itu adalah dua sholat Fardlu yang digabungkan. Yang boleh digabung yaitu antara Dhuhur dengan Ashar, Magrib dengan Isya. penggabungannya tidak boleh Dhuhur dengan Magrib. Untuk menggabungkan sholat fardlu, ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi, yaitu jika kita sedang melakukan perjalanan bukan untuk maksiat, kemudian jarak tempuh yang kita akan capai sekitar 90 Km. Artinye perjalanan tersebut bisa menjadi syarat untuk menjamak. 

Untuk niat sholat jamak tidak seribet yang dibayangkan. Sebenarnya mudah sekali. Misalnya kita melakukan sholat Dhuhur dengan ashar, dan dilakukan pada waktu dzuhur. Berarti kita sholat dzuhur dulu dengan niat "Usholli fardlo Dzuhri Lillahi Ta'ala". Kemudian melakukan sholat dzuhur seperti biasa 4 rekaat, didalam sholat dzuhur pada sekaat pertama, atau kedua, atau ketiga, atau keempat harus niat dalam hati kalau sholat ashar saya jamak. Setelah selesai sholat dzuhur langsung sholat Ashar, niatnya " Usholli Fardlo Ashri Lillahi ta'ala". Lakukan sholat ashar 4 rekaan seperti biasa. Selesai dech. Gampang sekali kan.

Jadi niat untuk menjamak sholat itu direkaat yang pertama. dasarnya anda bisa baca di Khasyiah Syarqowi.


ويشترط لجمع القديم الترتيب والولاء و نية الجمع في الأولى و بقاء السفر إلى عقد الثانيه ووجود المطر اول كل منهما و عند سلام الأولى ﴿حشية الشرقاوي : جزء الأول دار الفكر صحفة : ۲٥١ - ۲٥۲
  • Tartib atau berurutan, artinya misal dzuhur dengan ashar maka mengejakan sholat dzuhur dulu baru sholat ashar.
  • Wila ( baca : Wilak ) Atau menyambung antara sholat yang pertama dengan yang kedua tanpa disela dengan wirid maupun do’a maupun kata-kata yang lain. Artinya setelah salam sholat dzuhur langsung berdiri melaksanakan sholat ashar. Misal mengatakan Ashsholatu Jaami’ah tidak masalah, Boleh.
  • Niat Jamak diwaktu sholat yang pertama. Jadi bukan sebelum sholat. Artinya niat itu tidak sah apabila dilakukan sebelum sholat. Niat harus dilakukan didalam sholat yang pertama. Dengan cara diucapkan didalam hati (jawa: dikrentekke nong njero ati/ batin). Jadi niatnya seperti sholat yang sudah biasa anda lakukan

    Disamping Jamak Taqdim Ada jamak Takhir
     
    Jamak ta’khir misalnya sholat Dzuhur dengan Ashar  dikerjakan diwaktu Ashar, misalnya Magrib dengan Isya’ dilaksanakan diwaktu Isya’. Yang terpenting adalah meletakkan niatnya yaitu diletakkan sebelum melaksanakan sholat dan masih dalam perjalanan, maka saat masuk waktu sholat dengan melaksanakan sholat lihurmatil wakti.
    Untuk melaksanakan sholatnya misalnya Sholat dzuhur dengan Sholat Ashar, sholat dzuhur dulu baru Ashar atau sebaliknya. Dikerjakan dzuhur dulu karena disesuaikan dengan urutan, dilaksanakan Ashar dulu karena saat itu Asharlah yang memiliki waktu.
    Niatnya seperti tercantum diatas * hanya cara meletakkan niatnya harus pas.
    Demikianlah pembahasan mengenai Niat Sholat jamak yang menjadi kebutuhan bagi setiap orang yang sedang melakukan perjalanan jauh dalam ibadah dan kebaikan.

    Refferensi :
    -      Hasyiah Syarqowi, Bab Kayfiyatu sholati safar, Hal : 251 – 252 Perc. Darrul Fikr, Beirut.
    -     Kifayatul Ahyar, Kitabu Sholah, hal : 140 -141, perc. Darul Kutub Islamiyah, Jakarta.


Niat Sholat Ashar

Diposkan oleh On 5:51 PM

Niat Sholat Ashar
Sholat lima waktu diantaranya ada niat sholat Subuh, Niat Sholat Dzuhur, Niat Sholat Ashar, Niat Sholat Magrib Dan Niat Sholat Isya. Namun untuk kali ini adalah Niat Sholat Ashar Beserta Artinya. Pentingnya sebuah niat dalam sholat sehingga niat menjadi Syarat sah sholat. Tanpa niat sholat seseorang muslim tidak sah. Jadi Rukun dan syarat harus dilakukan semua, jangan ada yang ditinggalkan. Kalau syarat ditinggalkan jelas fatal karena otomatis tidak sah sholatnya dan harus mengulang. Kalau rukun sholat jika ditinggalkan dengan tidak sengaja maka jika ingat bisa dengan menambah. Namun jika niat yang menjadi rukun tersebut ditinggalkan, otomatis sholat harus diulang.

Syarat Sahnya sholat bisa anda cari DISINI dan juga Ruukun Sholat juga bisa anda temukan DISINI. Karena Fokus kali ini adalah Niat Sholat Ashar.

Sekilas mengenai Niat, belum membahas Sholat Ashar. Niat itu yang terpenting adalah 3 kata dalam sholat. Tiga kata ini tidak boleh ditinggalkan salah satunya. Jadi kalau tiga kata ini sudah terpenuhi maka secara otomatis niat seorang yang akan melakukan sholat sudah sah. Yaitu: Usholli Fardhol Ashri, tiga ini tidak boleh ditinggalkan. Jika diartikan Usholli = Saya Niat Sholat, Fardhol = Fardlu, Ashri = Ashar. Jadi niat seperti itu sudah sah. Namun jika lengkapnya Usholli Fardlol Ashri Arba'a Rakaatin Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta'ala. Artinya demikian : Saya Berniat Sholat Fardlu Ashar Empat rekaat Menghadap Kiblat karena Allah.

Beberapa Hukum Apabila Amalan Sholat Makmum Bareng dengan Imam

Diposkan oleh On 10:09 PM

Dalam sholat Jamaah tentunya ada imam dan ada makmum. Gerakan imam seyogyanya diikuti oleh makmum. Semua gerakan imam harus diikuti oleh makmum. Jika makmum sujud maka makmum juga harus mengikuti imam yaitu sujud. Lantas bagaimana jika makmum mendahului imam. Maka Sudah jelas jamaahnya tidak sah, Walaupun sholatnya sah. Artinya pahala jamaahnya hilang. Bagaimana jika gerakan atau amalan dikerjakan bersamaan dengan imam. Dalam bahasa Jawa (MBarengi Imam). Maka ada beberapa hukum saat makmum menyamakan amalan sholat dan gerakannya berbarengan dengan imam.

  1. Bareng dengan Hukumnya HARAM apabila makmum membaca takbiratul ihram berbarengan dengan imam. Maka seharusnya setelah imam membaca takbiraotul ihram kemudian diikuti dengan takbirotul ihramnya makmum.
  2. Berbarengan dengan imam Hukumnya SUNNAH apabila Makmum membaca Amiiiin berbarengan dengan imam. Walaupun kita baru separuh membaca surah alfatihah. Namun boleh disela dengan bacaan amin. Maka dengan demikian makmum dapat fadlilahnya takbirotul ihram sekaligus dapat fadlilahnya jamaah.
  3. Berbarengan dengan imam Hukumnya MAKRUH apabila gerakan sholat makamum selalu berbarengan dengan imam. Kenapa makruh, karena hal yang demikian cenderung mendahului imam. Maka berhati-hatilah dalam sholat  berjamaah.
  4. Bareng dengan imam Hukumnya WAJIB apabila makmum terlalu lama membaca Surah Al-Fatihah dan hampir ketinggalan dengan rukunya imam maka makmum harus membaca surah al fatihah bersama atau bareng dengan imam.
jum'at, 26 Agustus 2016 (ngaji sebelum Jum'atan) Oleh : KH. Ahsin Ilyas

Tata Cara Sholat Gerhana (Kaifiyah Sholat Khusufain)

Diposkan oleh On 11:48 PM

Banyak orang yang mencari artikel Tata cara Sholat Gerhana. Bagaimana sholat gerhana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Banyak kata Kunci yang biasa digunakan untuk mencari Tata Cara Sholat Gerhana Matahari, Sholat Gerhana Bulan, Panduan Sholat gerhana Bulan, Sholat Dua Gerhana, Inilah dia dan lain sebagainya, namun semuanya mengarah pada Tuntunan Sholat Gerhana Yang disunnahkan Oleh Nabi Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wasallam. Dalil tentang sholat gerhana juga ada, Dalil tentang Khutbah setelah dilakukannya Sholat Gerhana Juga banyak diposting yang memang tujuannya untuk memantapkan seseorang untuk melakukan Ibadah SUnnah.



Sholat Gerhana disebut juga dengan Sholat Khusuf atau Kusuf. Apa Arti khusuf itu, Arti Kata khusuf adalah hilangnya sebagian cahaya matahari dan bulan atau hilangnya secara keseluruhan cahaya keduanya karena sunnatullah yang menyebabkan langit berwarna gelap atau hitam. Kata Khusuf berasal dari Kasyafa Yakhsyifu artinya Hilang Gerhana. Gerhana itu sendiri terdiri dari dua macam gerhana yaitu “gerhana matahari” yang dikenal dengan “kusuf” dan “gerhana bulan” yang dikenal dengan istilah “khusuf”.

Kapan dilaksanakan sholat Khusuf atau sholat Gerhana? Yaitu pada saat gerhana itu terjadi. Namun Jika gerhana sudah selesai tidak dianjurkan untuk mengkodlonya. Sholat yang dilakukan tentunya akan membawa manfaat yang luar biasa. Melihat hal demikian adalah melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang memang kuasa atas segala sesuatu.

Lantas Tata Cara Sholat Gerhana sebagai berikut:
  1. Takbiratul Ihram (Mengangkat kedua tangan, Allahu Akbar. Niat tempatkan dalam Takbirotul Ihrom. Pakai Bahasa Indonesia saja biar Mudah dalam hati. " Saya Niat Sholat Gerhana Sunnah Karena Allah".)
  2. Membaca do’a istiftah kemudian berta’awudz, dan membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (Jika tidak bisa Iftiftah ya tidak perlu), namun surah Fatihah Wajib.
  3. Kemudian ruku’, dengan memanjangkan ruku’nya.
  4. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamdu’.
  5. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang, pendek juga boleh. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
  6. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ yang pertama.
  7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamdu’, kemudian berhenti dengan lama.
  8. Kemudian melakukan dua kali sujud dengan memanjangkannya, diantara keduanya melakukan duduk antara dua sujud sambil memanjangkannya.
  9. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
  10. Tasyahud Akhir, Atau at-Tahiyatul Mubarokatuh sholawatuh dst.
Lebih mudahnya kami simpulkan Sholat Gerhana Mudah demikian. Sholat dua rekaat, membaca Fatihah wajib. Rekaat pertama Rukuk, setelah rukuk bangun lagi membaca Surah Fatihah lagi (Jadi rukuknya 2 kali) kemudian Sujud seperti biasanya, kemudian bangun dari sujud kemudian Sujud lagi. Jadi Dalam Satu rekaat 2 kali rukuk, 2 kali SUrah Fatihah, dan 2 kali sujud. Lakukan 2 rekaat. BERARTI dalam dua rekaat terjadi 4 KALI RUKUK, 4 KALI FATIHAH, 4 KALI SUJUD. beres. Ingaaaaat.... BACAANNYA DIBACA LIRIH ATAU PELAN SAJA.

Tata Cara Sholat Jamak Qoshor Yang Benar

Diposkan oleh On 9:12 AM

      Niat Sholat Jamak dan Qoshor atau tata cara jamak qoshor, niat menjamak atau niat sholat qoshor sudah menjadi kebutuhan setiap orang apalagi yang biasa bepergian jauh tidak untuk maksiat, maka ilmu ini akan menjadi ilmu pokok dalam menjalankan sholat. Berikut kaifiyah sholat jamak dan sholat qoshor. Dan bagaimana sholat tersebut benar menurut syareat islam.


        Sebelum penulis tuliskan niat sholat jamak qoshor maka perlu penulis jelaskan bahwa sholat jamak adalah mengumpulkan 2 sholat sekaligus dalam satu waktu yaitu Sholat dzuhur dengan sholat asharsholat magrib dengan sholat isya’ karena bepergian atau karena hujan yang lebat. Dan tidak boleh mengumpulkan antara Sholat subuhdengan sholat yang lainnya atau sholat magrib dengan dzuhur pun tidak boleh.

Jamak itu ada 2 yaitu jamak taqdim dan jamak ta’khir
       Jamak taqdim adalah mengumpulkan dua sholat diwaktu yang pertama. Misal : dzuhur dengan ashar dikerjakan diwaktu dzuhur. Untuk jamak ta’khir sebaliknya dzuhur dengan ashar dikerjakan diwaktu ashar.

Syarat Jamak Taqdim

ويشترط لجمع القديم الترتيب والولاء و نية الجمع في الأولى و بقاء السفر إلى عقد الثانيه ووجود المطر اول كل منهما و عند سلام الأولى ﴿حشية الشرقاوي : جزء الأول دار الفكر صحفة : ۲٥١ - ۲٥۲
  • Tartib atau berurutan, artinya misal dzuhur dengan ashar maka mengejakan sholat dzuhur dulu baru sholat ashar.
  • Wila ( baca : Wilak ) Atau menyambung antara sholat yang pertama dengan yang kedua tanpa disela dengan wirid maupun do’a maupun kata-kata yang lain. Artinya setelah salam sholat dzuhur langsung berdiri melaksanakan sholat ashar. Misal mengatakan Ashsholatu Jaami’ah tidak masalah, Boleh.
  • Niat Jamak diwaktu sholat yang pertama. Jadi bukan sebelum sholat. Artinya niat itu tidak sah apabila dilakukan sebelum sholat. Niat harus dilakukan didalam sholat yang pertama. Dengan cara diucapkan didalam hati (jawa: dikrentekke nong njero ati/ batin). Jadi niatnya seperti sholat yang sudah biasa anda lakukan

Contoh niatnya yang singkat dan BENAR (misal Dzuhur dengan Ashar) : *

اُصَلِّ فَرْضَ الظُّهْرِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli Fardlodzuhri lillahi ta’ala, kemudian didalam sholat mengucapkan dalam hati ashar saya jamak (jawa: Ashar tak jamak). Jangan terbalik dzuhur saya jamak. Setelah selesai salam langsung berdiri untuk melaksanakan sholat ashar, dengan niat seperti ini : *

اُصَلِّ فَرْضَ العَصْرِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Itu saja cukup.

Catatan : Jadi menempatkan niat harus didalam sholat yang pertama dengan cara mengucapkan dengan hati. Maka TIDAK SAH jika ada niat seperti ini

اُصَلِّ فَرْضَ الظُّهْرِمَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلّٰهِ تَعَالَى
Karena niat ini jelas diluar sholat, padahal aslinya harus didalam sholat. Secara terjemahan pula SALAH, karena arti niat diatas adalah “ saya niat sholat dzuhur dikumpulkan dengan sholat ashar”. Berarti dzuhurnya yang dikumpulkan, padahal seharusnya Asharnya yang dikumpulkan.
         Sebenarnya islam itu mudah, kenapa harus dipersulit. Ini yang terkadang menjadi masalah saat seseorang melakukan perjalanan dan niat untuk menjamak sholat, karena niatnya DIPERIBET alias DIPERSULIT, maka orang jadi males sholat.

MERINGKAS SHOLAT (QOSHOR)

وَإذَا ضَرَبْتُمْ فِي اْلأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوْا مِنَ الصَّلَوٰةِ إنْ خِفْتُمْ ( الأية )
An- ayat 101 nisa
Dan apabila kamu bepergian dimuka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqoshor Sembahyangmu.

       Dengan kata lain Meringkas Sholat, 4 rekaat menjadi 2 rekaat, 3 rekaat tetap 3 rekaat, TIDAK 1,5. Karena jumlah rekaat sholat tidak ada 1 setengah.
Meringkas sholat kalau sudah menempuh perjalanan kurang lebih 90 km dan pergi bukan untuk maksiat.

Niat Qoshor bersamaan dengan takbirotul ihrom
وأن ينوي القصر مع الإحرام ﴿ كفاية الأحيار – كتاب الصلاة – صحفة : ١٤١﴾

Kalau mau niat JAMAK sekaligus MERINGKAS sholat atau mengQoshor sholat, maka meletakkan niat QOSHOR saat TAKBIROTUL IHROM, meletakkan niat JAMAK didalam SHOLAT YANG PERTAMA. Semuanya diucapkan DALAM HATI. Lafadz niatJAMAK dan QOSHOR seperti tecantum di atas. *

·         Masih tetap dalam perjalanan sampai datangnya waktu yang kedua atau masih turunnya hujan sampai salam sholat yang pertama.

Jamak Ta’khir

           Jamak ta’khir misalnya sholat Dzuhur dengan Ashar  dikerjakan diwaktu Ashar, misalnya Magrib dengan Isya’ dilaksanakan diwaktu Isya’. Yang terpenting adalah meletakkan niatnya yaitu diletakkan sebelum melaksanakan sholat dan masih dalam perjalanan, maka saat masuk waktu sholat dengan melaksanakan sholat lihurmatil wakti.
Untuk melaksanakan sholatnya misalnya Sholat dzuhur dengan Sholat Ashar, sholat dzuhur dulu baru Ashar atau sebaliknya. Dikerjakan dzuhur dulu karena disesuaikan dengan urutan, dilaksanakan Ashar dulu karena saat itu Asharlah yang memiliki waktu.
Niatnya seperti tercantum diatas * hanya cara meletakkan niatnya harus pas.

Refferensi :
-      Hasyiah Syarqowi, Bab Kayfiyatu sholati safar, Hal : 251 – 252 Perc. Darrul Fikr, Beirut.
-     Kifayatul Ahyar, Kitabu Sholah, hal : 140 -141, perc. Darul Kutub Islamiyah, Jakarta.

Komentar, Kritik, dan saran membangun kami tunggu.......... Syukron

Terima Kasih atas kunjungannya...

Tata Cara Sholat Witir  dan Do'a Sholat Witir

Diposkan oleh On 7:43 AM

Sholat witir biasa dilakukan untuk menutup sholat pada malam hari. Misalnya saja kita melakukan sholat isya’ kemudian kita mau sholat malam misalnya sholat tahajud maka sebaiknya jangan witir dahulu sebab akan melakukan sholat lagi. Seandainya nanti takut tidak bisa bangun sholat tahajud, berarti kan ketingglan sholat witir. Kalau ada kekhawatiran itu maka kita bisa sholat witir dan kemudian melakukan sholat tahajud dan witir lagi juga tidak apa-apa.  Katanya tidak ada 2 witir dalam satu malam ( syarah syarqowi :  290) diterangkan disitu bahwa misalnya kita sudah niat untuk melakukan sholat witir 3 rekaat misanya kemudian kita ingin menyempurnakan menjadi 11 rekaat, maka kita tidak boleh menambahinya lagi saat itu.Sholat witir ini memang biasa digunakan untuk menutup sholat pada malam hari tidak terkecuali setelah Sholat Tarawih juga bisa diakhiri dengan sholat witir.

Jumlah Rakaat Sholat witir berapa dan Waktunya?


Mengenai waktunya setelah sholat isya’ walau itu dilakukan pada jama’ taqdim,  maksudnya adalah yang namanya jamak taqdim waktu isya’ dikerjakan pada waktu sholat magrib, artinya waktunya kan masih magrib, namun tetap bisa melaksanakan sholat witir. Sholat witir boleh dilakukan hanya 1 rekaat, boleh 3 rekaat, boleh 5 rekaat, boleh 7 rekaat, boleh 9 rekaat, dan maksimal 11 rekaat. Mana yang kita sukai.
Bagaimana jika witir 3 rakaat dilakukan langsung tanpa salam, boleh saja, dan tidak diperkenankan lebih dari 2 tasyahud. Jadi setiap 2 rekaat boleh salam namun bukan tasyahud akhir. Jadi misal 5 rakaat, 2 rekaat, 2 rekaat kemudian 1 rekaat dengan tasyahud akhir.


Surah apa yang sebaiknya dibaca pada saat sholat witir?

Masih dalam sarah syarqowi diterangkan bahwa mengenai surah yang dipakai misalnya 3 rekaat, maka pada rekaat pertama setelah baca surah fatihah diikuti dengan bacaan sabbihisma robbikal a’laa sampai akhir, kemudian pada rekaat kedua setelah surah fatihah membaca qul yaa ayyuhal kaafiruun sampai akhir surah, dan pada rekaat terakhir membaca surat Al-Ihlas (qul huwallohu ahad) dan Surah muawidzatain (qul a’uudzu birobbil falaq sampai akhir dan qul a’uudzu birobbinnas sampai akhir surah)



Refferensi : syech Abdulloh bin Hijaazi bin Ibrahim As-syafii al Asyhari, Hasyiyah Syarqowi, daarul fikr, Beirut, 2006, Hal : 289 - 290 

Komentar anda sangat berharga bagi blog ini... Terima Kasih atas komentar dan kunjungannya...


Sholat Sunnah Rawatib

Diposkan oleh On 7:24 AM

Amalan yang tidak kalah pentingnya adalah sholat sunnah rawatib. Dikatakan rawatib karena mengikuti sholat fardlu. Sholat sunnah rawatib ini memiliki manfaat yang luar biasa termasuk bisa menyempurnakan sholat fardlu kita jika ada ketidak sempurnaannya, namun dalam urusan pahala. Untuk ketidak sempurnaan bacaan dan gerakan jika lupa maka bisa dengan sujud sahwi. Namun untuk urusan pahala, misalnya kekhusyukan, keseriusan yang kurang sempurna maka akan ditambah kesempurnaanya dengan melakukan sholat sunnah rawatib. Sholat Sunnah Rawatib pada umumnya dilakukan 2 rekaat mengikuti sholat fardlu, namun ada sholat sunnah rawatib yang muakad (ditekankan) dan ada sholat sunnah Rawatib ghoiru muakad (tidak ditekankan)

Berikut ini pembagian sholat sunnah rawatib yang mengikuti sholat Fardlu
  1. Sholat sunnah Muakad :pertama 2 rakaat sebelum Fajar atau subuh, kedua 2 rekaat sebelum dzuhur atau sebelum sholat jum’at dan 2 rakaat sesudahnya, ketiga 2 rakaat setelah Magrib dankeempat 2 rakaat sesudah isya’. Sebaiknya membaca Surah al-Kafiruun (qul ya Ayyuhal Kaafirun) pada rekaat pertama setelah fatihah dan surah iklas (qul huwallohu ahad) pada rekaat kedua setelah fatihah.
  2. Sholat Sunnah Ghoiru Muakad : Pertama 2 rakaat sebelum dzuhur atau sholat jum’at dan 2 rakaat sesudahnya (artinya kalau muakad dan ghoiru muakad semua dikerjakan maka sholat sunnahnya menjadi 4 rekaat sebelum dzuhur atau jum’at dan 4 rekaat sesudah dzuhur atau jum’at dengan 2 salaman); Kedua 4 rakaat sebelum Ashar. Ketiga 2 Rakaat sebelum magrib. Keempat 2 rakaat sebelum Isya’.



Demikian mengenai sholat sunnah rawatib yang bisa saya persembahkan untuk pembaca setia Cinta Pustaka Islam semoga Ilmu yang saya tularkan bisa bermanfaat untuk anda semuanya. Terimakasih.


Mahrom Nikah (Perempuan Yang Tidak Boleh dinikahi) Menurut Al-Qur'an

Diposkan oleh On 7:14 AM

Banyak sekali orang yang bertanya sebelum mereka menikah, Boleh nggak menikah dengan perempuan ini perempuan itu sehingga mereka ada yang langsung bertanya kepada seorang kyai atau orang yang pinter dalam agama. Namun bisa saja seseorang yang mencari solusi dengan menanyakan pada mbah google dengan mengetik Perempuan-perempuan yang haram dinikah, atau mungkin mengetik mahromat Nikah, atau ngetik Siapa saja yang boleh dinikah menurut pandangan islam. Mahrom Nikah artinya perempuan yang tidak boleh dinikahi menurut Al-Qur'an akan saya persembahakan untuk anda. Semoga bermanfaat untuk mencari solusi terbaik sebelum berumah tangga.


Kesalahan dalam memilih seorang perempuan, apalagi menyalahi aturan syareat islam. Ini akan sangat membahayakan bagi kelanggengan keluarga. Ini akan membuat keluarga anda dilaknat oleh Allah apabila menyalahi aturan ALlah. Kita ustru bakal kena adzab yang sangat pedih. Oleh karena itu mengetahui mahrom Nikah untuk mengetahui perempuan yang boleh dinikahi. Jangan asal tembak.


Bagi anda yang benar-benar ingin menikah untuk mengikuti SUnnah Rosul. Ingat sabda Nabi Annikahu Sunnati, Faman Roghiba "an Sunnati falaisa Minni". Nikah itu sunnahku, barang siapa yang tidak suka sunnahku dia bukan termasuk golonganku.


  محرمات نكاح : قال الله تعالى
ولا تنكحوا ما نكح أباؤكم من النساء إلا ما قد سلف إنه كان فاخشة و مقتا وساء سبيلا – حرمت عليكم أمها تكم وبناتكم و أخواتكم و عماتكم و خالاتكم و بنات الأخ و بنات الأخت و أمهاتكم اللاتى أرضعنكم و أخواتكم من الرضاعة و أمهات نسائكم و ربائبكم اللاتى فى خجوركم من نسائكم اللاتى دخلتم بهن فإن لم تكونوا دخلتم بهن فلاجناح عليكم و حلائل أبنائكم الذين من أصلابكم و أن تجمعوا بين الأختين إلا ما قد سلف إن الله كان غفورا رحيما

Perempuan yang Haram dinikah Menurut Nash Al-Qur’an
Jika Kita seorang Laki-laki Maka TIDAK BOLEH Nikah dengan ......
  1. Ibu Kwalon atau Ibu tiri Keatas (Ibunya Ibu tiri, neneknya ibu tiri keatas terus)
  2. Ibu dan ibunya ibu atau ibunya ayah keatas
  3. Anak Perempuan kita kebawah (cucu perempuan, buyut perempuan kebawah terus)
  4. Saudara perempuan seayah seibu atau saudara seayah atau saudara seibu (saudara tiri)
  5. Saudara perempuannya ibu (bibi) atau bibinya ayah atau bibinya ibu
  6. Saudara perempuannya ayah (bibi)
  7. Anak Perempuan saudara laki-laki kita (Keponakan Perempuan kebawah)
  8. Anak Perempuan Saudara Perempuan kita (Keponakan Perempuan kebawah)
  9. Perempuan yang pernah menyusui kita (orang lain)
  10. Saudara perempuan sebab pernah Sepersusuan
  11. Ibunya istri (sesudah akad nikah-walaupun kita belum berhubungan badan dengan istri)
  12. Anak Tiri (Jika setelah akad nikah, kita berhubungan badan dengan ibunya, namun jika belum berhubungan badan dengan ibunya kemudian kita cerai ibunya lalu kita menikahi anaknya maka HALAL alias SAH) (robibah)
  13. Anak Mantu Perempuan keatas (ibunya anak mantu, neneknya dan seterusnya keatas) walaupun anak kita laki-laki belum berhubungan badan dengan anak mantu perempuan itu.
  14. Tidak boleh menikah lagi (jawa: Wayoh) dengan saudara perempuan istri kita sebelum kita cerai istri kita (kakak beradik sama-sama perempuan) Jika bersentuhan tetap Batal Wudlunya. Atau menikah lagi (jawa: Wayoh) dengan bibiknya istri kita (dari saudara peremuan ayah mertua maupun saudara ibu mertua)

Keterangan :
  • Mulai dari nomor 1 sampai 13 HARAM dinikah jadi jika bersentuhan kulit tanpa penghalangpun maka wudlu kita tidak batal dan ini berlaku untuk selamanya.
  • Namun untuk nomor 14 haram menikahi saudara perempuan istri kita, namun jika ingin menikah maka harus talaq istri kita baru menikah dengan adik perempuannya tapi harus MENUNGGU habis masa iddah istri yang ditalaq. Akan tetapi jika putusnya karena istri kita meninggal maka langsung boleh menikah dengan saudara perempuannya, namun sebaiknya nunggu lebih lama dulu sebab masih dalam suasana berkabung alias Musibah.
PENTING JUGA 

Kita boleh menikah dengan SAUDARA SEPUPU yaitu :
  1. Anak perempuannya paman dari ayah (عم)
  2. Anak Perempuanya Bibi dari Ayah (عمة)
  3. Anak Perempuannya Paman dari Ibu (خال)
  4. Anak Perempuannya bibi dari Ibu (خالة)
Penting lagi
Anak perempuan hasil Zina, jika sudah besar HALAL dinikahi oleh orang yang nezinai tapi hukumnya MAKRUH. Namun jika lahir laki-laki itu TIDAK HALALmenikah dengan ibunya.

Refferensi :

KITAB BAJURI juz Kedua halaman 110 sampai 114

Diterangkan oleh KH. Ahmad Ishom pada saat ngaji rutin ba’dal Subuh

Tata Cara Sholat Tahajjud dan Do'a Sholat Tahajjud

Diposkan oleh On 7:09 AM

Sholat Tahajud dan Tata caranya atau bisa dikatakan sholat Lail atau Qiyamul Lail disertai dengan Do'anya. Sudah saya persembahkan untuk anda bagi anda yang mungkin lebih tahu mohon agar kritik dan saran untuk saya. Demi Bertambahnya ilmu saya. Terkadang saya juga memahami makna dari para ulama' saat mbalah Kitab Kuning. Ya Mohon untuk dimengerti. 


Saya Ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Saya ingin menjadi penerus bagi guru-guru saya, KH. Ahsin Ilyas, KH. Ahmad Ishom. Semoga Amal Ibadah Beliau guru saya diterima Allah dan Berkah. Amin. Semoga Mereka berdua diberikan Umur Panjang dan Sehat Selalu. Baiklah Melanjutkan maksud dan niat saya berikut saya persembahkan artikel mengenai Sholat Tahajud. 

Pengertian Sholat Tahajud

Sholat Tahajud bisa disebut Qiyamul Lail atau dalam bahasa indonesia bangun pada malam hari untuk melaksanakan sholat. Sholat tahajud merupakan salah satu dari 3 sholat yang dikukuhkan atau dimuakadkan. Sebab dalam sholat tahajud menyimpan banyak hikmah dan fadlilah-fadlilah.

قال : وثلاث نوافل مؤكدات, الصلاة الليل, والصلاة الضحى, والصلاة التراويح (كفية الأحيار: ٨٩)

Bahkan para ulama’ sependapat disunnahkannya Qiyamul Lail, tidak ada keraguan lagi. Karena memang Qiyamul Lail sudah dianjurkan untuk melaksanakannya. Walaupun tidak wajib namun banyak fadlilah yang bisa dipetik bagi yang mengerjakannya.  Allah Berfirman dalam Surah Al-Isra’ Ayat 79.
ومن الليل فتهجد به نافلة لك ..... الأية
Dan pada malam hari bertahajudlah. Arti fatahjjad dimaknai sholat dan bihi dimaknai bil Qur’an, nafilatan yang disunahkan. Artinya tentunya penuh dengan fadlilah. Bahkan harapannya dalam tafsir jalalain tersebut, bagi yang melaksanakan sholat tahajud maka akan ditempatkan oleh Allah pada tempat yang terpuji, sesuai lanjutan ayat tersebut.  Pada Surah Al-Isra’ ayat 79.
عسى ان يبعثك ربك مقاما محمودا
Dengan begitu jelas dan teranglah bahwa keutamaan mengerjakan sholat malam telah kita ketahui yaitu ditempatkan pada maqomam mahmudah diakherat nanti sesuai yang dijanjikan oleh Allah, tunggu apa lagi kita harus niat dengan sungguh-sungguh berusaha untuk melaksanakannya. Jangan sampai kita meninggalkannya, maka meninggalkan sholat tahajud hukumnya makruh.

لقوله صل الله عليه و سلم: لعبد الله ابن عمر وابن العاص يا عبد الله لا تكن مثل فلان : كان يقوم الليل ثم تركه. رواه سيخان
Tata Cara Sholat Tahajud
  • Langsung saja untuk tata caranya
  • Setelah suci dari hadats besar maupun kecil
  • Niat sholat tahajud

أصل سنة التهجد لله تعالى
  • Kemudian Takbirotul ihrom, ruku' dan seterusnya layaknya sholat sunnah pada umumnya, lakukan sholat tahajud minimal 2 rakaat. Atau 4 rakaat, atau 6 atau 8 rekaat yang penting tidak melakukan sholat seluruh malam untuk melaksanakan sholat malam. Sebab Nabi saja tidak melakukan sholat malam lebih dari 13 Rakaat itu saja plus witir.

Namun bagaimana jika sholat tahajud dilakukan setelah sholat witir? Itu jika dilakukan juga tetap boleh dan dapat fadlilahnya namun tidak perlu ditutup dengan witir lagi. Dasarnya sebagai berikut :

كان يصل بعد الوتر ركعتين جالسا وفى بعدها مترابعا
Mengenai waktu sebaiknya setelah tidur dan  dilakukan dipertengahan malam

لقوله صل الله عليه و سلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة, فقال : صلاة جوف الليل

Mengenai ada yang melakukan Sepertiga malam yang terakhir juga tidak masalah dan ada para ulama’ yang mengatakan itu yang lebih afdhol. Yang terpenting bangun malam tidak hanya buang air kecil tetapi lanjutkan dengan mengambil air wudlu dan melakukan sholat tahajud. InsyaAllah dapat Fadllahnya.

Fadlilah Sholat Tahajud

  • Di dunia banyak terbukti orang yang melaksanakan sholat tahajud dimudahkan segala urusannya, disembuhkan dari segala penyakitnya
  • Di akherat kelak akan mendapatkan tempat terpuji, yaitu Maqomam Mahmudah.


Do’a setelah sholat tahajud

Sebenarnya mengenai do’a anda harus benar-bnar faham betul isi dari do’a anda sendiri, sebab orang yang berdo’a harus tau apa yang dimintakan sama Allah. Jangan hanya sekedar hafal do’a tapi tidak tahu isi doanya. Kalau misalnya doanya Hafal,  tidak tahu terjemahannya namun tahu maksud do’a tersebut bagaimana? Tentunya tidak masalah, Allah tidak mempersulit pembaca yang budiman. Mengenai tata cara berdo’a yang benar akan membuat mudahnya dikabulkan permintaan kita.

اللّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أنْتَ قَيُّمُ السَّمٰوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الحَمْدُ مُلْكُ السَّمٰوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ وَلَكَ الحمْدُ نُورُ السَّمواتِ وَالأرضِ وَلكَ الْحَمدُ أَنْتَ الحَقُّ وَوَعْدُكَ الحَقُّ وَلِقَائُكَ حَقٌّ وَ قَوْلُكَ حقٌّ وَ الْجَنَّةَ حقّ وَالنَّارُ حقّ وَالنَّبِيُّونَ حَقّ وَ مُحَمَّدٌ صَلَ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمْ حَقٌّ وَ السَّاعَةُ حَقٌّ. اللّهُمَّ أسْلَمْتُ وَ بِكَ أمَنْتُ وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَ إلَيْكَ أنَبْتُ وَ بِكَ خَاصَمْتُ وَ إلَيْكَ حَاكَمْتُ وَاغْفِرْلِي مَا قَدَمْتُ وَ مَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأنْتَ المُؤَخِّرُ لَا ِالٰهَ إلَّا أنْتَ وَلَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاللهِ.

Refferensi :
  • Al-‘Alamah Taqiyyuddin Abi Bakrin bin Muhammad Al-Husaini Al-Husni Dimsyaki As-Syafi’i “ KIFAYATUL AHYAR” Kitabu Sholah Dar – Kutub Islamiyah, Jakarta, Hal: 89.
  • Jalaluddin Muhammad Al-Mahalli dan Jalaluddin Abdur Rahman As Suyuti “ TAFSIR JALALAIN” Surat Al-Isra’ Ayat 79 Hal.367.
  • Ustadz Labib MZ dan Drs. Muhtadin “ HIMPUNAN HADITS PILIHAN” Shohih Bukhori, Tiga Dua Surabaya, hal.104-106.

Tata  Cara Sholat Janazah dan Do'a untuk Si Mayit

Diposkan oleh On 6:28 AM

Tata cara sholat jenazah akan saya persembahkan untuk pembaca setia Cinta Pustaka Islam. Dengan tujuan jika pembaca sekalian lupa atau bahkan belum mengetahui tata cara sholat jenazah, artikel ini akan membantu pembaca sekalian untuk mengingatnya kembali, jangan lupa kritik dan sarannya ya,.. ! artikel yang kami persembahkan memang selalu saya fokuskan pada salah satu titik permasalahan, biar tidak terjadi pembiasan bahasan, artinya fokus seseorang dalam mempelajari sesuatu benar-benar ditemukan. Misalnya Jika seseorang hanya butuh kajian sholat janazah maka fokus saya adalah sholat jenazah dan semua yang berhubungan dekat dengan sholat janazah, Bukan Sholat 5 Waktu. Biasanya pada artikel terkait juga ditemukan pembahasan lain tentang mengurus mayyit, dan lain – lain. Saya berusaha semaksimal mungkin untuk mencarikan referensi yang valid untuk pembaca yang dirahmati oleh Allah, dari berbagai kajian kitab Kuning yang kemudian saya rangkum dan saya persembahkan untuk anda semuanya.

Kewajiban kita terhadap mayyit

قال : و يلزم فى الميت أربعة أشياء : غسله, و تكفينه, و الصلاة عليه, ودفنه.
Artinya : kewajiban terhadap mayyit ada 4 perkara : memandikannya, mengkafani, menyolati dan menguburnya.


Kali ini yang saya persembahkan tentang menyolati mayyit. Menyolati mayyit hukumnya Fardlu Kifayah, arti fardlu kifayah adalah kewajiban yang harus dilakukan bagi kita semua, namun jika sudah ada yang mewakilinya maka kewajiban itu gugur terhadap kita. Dalam hal ini jika sudah ada yang menyolati mayyit maka kita tidak berkewajiban menyolatinya, karena sudah terwakilkan. Namun ada dua mayyit yang tidak perlu disholati dan di mandikan, cukup dikafanai dan di kuburkan yaitu : Mati syahid dimedan peperangan ( syahid Dunia) dan Bayi gugur atau prematur.

قال : وأثنان لايغسلان ولا يصلى عليهما : شهيد فى معركة الكفار, و السقط الذى لم يشتهل.

Mati syahid dimedan perang juga tetap ada ketentuannya, jika mereka mati dengan berhadapan dengan musuh, maka dia mati syahid, namun jika dia lari dan terbunuh maka dia tidak tergolong mati syahid ( Kifayatul Ahyar, Hal: 163 )

Namun jika syahid akherat maka harus dilakukan seperti biasanya, dimandikan, dikafani, disholati dan dikubur. Yang tergolong syahid akherat misalnya mati tenggelam, atau terbakar, atau kecelakaan, Kena penyakit thoun ( aratan Menusho).

Tempat menyolati Mayyit

Mengenai tempat menyolati mayyit biasa dilakukan di rumah atau di Musholla maupun dimasjid, yang terpenting adalah suci tempatnya. Dan jarak shof dengan shof lainya tidak perlu terlalu jauh, karena sholat mayyit tidak menggunakan rukuk dan sujud, i’tidal dan lain-lain.

Tata caranya.
  1. Mayyit diletakkan didepan dengan kaki atau kepala di utara atau selatan, Untuk mayyit laki-laki maka kepala diletakkan di Selatan untuk mayyit perempuan maka kepala diletakkan di Utara dengan penutup mayyit di keranda dibuka sedikit.
  2. Posisi imam untuk mayyit laki di belakang mayyit.
  3. Kemudian niat sholat janazah, sebenarnya niat cukup diucapkan imam, namun jika anda ingin niat juga dipersilahkan, asalkan jangan menyebutkan nama si mayyit, cukup Shollu ‘ala hadzal mayyitil hadzir lillahi fardlol lillahi ta’ala.
  4. Kemudian melakukan 4 takbir, Takbir pertama membaca Surah Al-Fatihah, Takbir Kedua Membaca Sholawat, cukup dengan Allahumma sholli ‘Ala sayyidina muhammad dan takbir yang ketiga mendoakan mayyit, cukup dengan Allahummaghfir lahu warhamhu waafihi wa’fuanhu (jika mayiit laki-laki). Allahummaghfir laha warhamha waafiha wa’fuanha (jika mayyit perempuan). Setelah itu takbir ke empat bisa langsung salam, atau mendoakan kebali untuk si mayyit dengan membaca : Allahumma la tahrimna ajrohu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu (jika mayyit laki-laki). Namun jika mayyit perempuan maka do’anya Allahumma la tahrimna ajroha wala taftinna ba’daha waghfirlana walaha. Namun jika kesulitan cukup dengan do’a mayyit yang paling simple atau paling pendek  Allahummaghfirlahu, artinya Ampunilah dia. Ampunilah mayyit ini. Kemudian salam dengan bacaan lengkap, Assalamu’alaikum warohmatullahiwabarokatuh, jangang seperti sholat pada umumnya yaitu assalamu’alaikum warohmatullah.
Biasanya untuk malam hari setelah mayitdikuburkan maka malam hari itu juga dilaksanakan sholat sunnah lil Unsi Fil Qobri untuk meringankan beban si Mayit.

Setelah itu alangkah baiknya dibacakan surat ikhlas 3 kali, Surah Alfalaq 1 kali An-Nas 1 Kali dan doa oleh imam sholat janazah.

قال : و يكبر عليه أربع تكبرات : يقرأ الفاتحة بعد الأولى, ويصل على النبى صلى الله عليه و سلم بعد الثانية, و يدعو للميت بعد الثالثة, و يسلم بعد الرابعة.

Refferensi
  • Kifayatur Ahyar, Al-'alamah taqiyyuddin abu bakrin bin Muhammad Darul Kutub Islamiyah Hal: 163 - 164. Kitab Kuning.