Habib yg mengajarkan berdoa/ tawassul kepada orang yg sudah meninggal adalah syirik
Berdoa dan tawassul kepada orang yang sudah meninggal adalah syirik kepada Allah. Kembali ke ajaran jahiliyah Habib yg bilang demikian tdk usah dihormati, ziarah kubur meminta kepada ahli kubur ( orang yang sudah meninggal) adalah syirik.
Perantara / Tawassul yang diperbolehkan adalah:
Tawassul dengan asma Allah/ Asmaul Husna
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” [Al-Maa-idah(5): 35]
Kemudian diperjelas dengan ayat Al Qur'an lain dan Al Hadist
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Hanya milik Allah Asma-ul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma-ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) Nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [Al-A’raaf(7): 180]
Hadits Nabi:
لَقَدْ دَعَا اللهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيْمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ، وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى.
“Sungguh engkau telah meminta kepada Allah dengan Nama-Nya yang paling agung yang apabila seseorang berdo’a akan dikabulkan, dan apabila ia meminta akan dipenuhi permintaannya.”( HR Abu Daud dan Nasai , Ibnu Majah)
Tawassul yang diperbolehkan kedua adalah tawassul dengan amal perbuatan Sholeh
Berwasilah dengan amal perbuatannya masing masing.
انْطَلَقَ ثَلاَثَةُ رَهْطٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَتَّى أَوَوُا الْمَبِيتَ إِلَى غَارٍ فَدَخَلُوهُ ، فَانْحَدَرَتْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَسَدَّتْ عَلَيْهِمُ الْغَارَ فَقَالُوا إِنَّهُ لاَ يُنْجِيكُمْ مِنْ هَذِهِ الصَّخْرَةِ إِلاَّ أَنْ تَدْعُوا اللَّهَ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ
‘Ada tiga orang dari umat sebelum kalian bepergian dalam sebuah perjalanan. Di tengah perjalanan, mereka bermalam di sebuah gua. Mereka pun masuk ke dalam gua tersebut. Tiba-tiba batu besar jatuh dari gunung sampai menutupi mulut gua. Lalu mereka berkata, ‘Tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari batu besar ini, kecuali berdoa kepada Allah dengan perantara amal-amal saleh kalian.”
Lanjutan dari hadits tersebut diatas
Yang pertama ia berdoa ya Allah saya punya dua orang tua yg sdh tua saya tdk memberikan hasil perahan susu kepada orang lain sebelum orang tua saya meminumnya.Ya Allah kalau itu sebagai amal perbuatan baik bukalah gua ini . Batupiun bergeser sedikit.
Yang kedua berdoa bahwa dia mencintai anak sepupu nya dan telah terjadi buka pakaian keduanya setelah laki2 tersebut berada diatas perempuan tersebut,si perempuan bilang jangan pecahkan cincin yg bukan milikmu. Kemudian tdk kami lakukan kita berdua pakai pakaian lagi. Ya Allah kalau itu merupakan perbuatan baik bukalah batu yg menutupi gua. Bergeserlah sedikit batu tersebut.
Yang ketiga kami punya beberapa karyawan diantaranya ada satu karyawan yg pergi belum mengambil gajinya, kemudian gaji tersebut kami kembangkan menjadi unta kambing setelah itu karyawan tersebut datang mau mengambil gajinya dan kami berikan gajinya yg sudah kami kembangkan tersebut. Ya Allah kalau itu perbuatan baik bukalah batu yg menutupi gua ini. Akhirnya gua terbuka dan selamatlah Tiga orang tersebut ( baca dalam Shohih Bukhori dan Muslim,atau baca dlm kitab Fathul Bari Syarah kitab Shohih Bukhori ata baca dlm kitab Riyadus Sholin maupun syarahnya dlm kitab Dalilul Falihin.)
Semoga bermanfaat. Kajian ini adalah sdh lama waktu saya masih kuliah TK 1 mengaji kitab Shohih Bukhori, Riyadussholihin dan tafsir Ibnu Katsir sama almaghfurlah Dr.KH.Tholhah Mansur,SH, guru besar Fak.Hukum UGM