Posisi teratas berhasil direbut oleh Huda Purnawadi, seorang ahli kaligrafi dari Gembong, Pati, Jawa Tengah. Sementara itu, Teguh Prasetyo, seniman asal Lampung yang kini tinggal di Sukabumi, Jawa Barat, menempati posisi kedua. Prestasi gemilang ini menunjukkan dominasi Indonesia di dunia seni kaligrafi Islam.
“Ini bukan hanya kemenangan pribadi, melainkan kemenangan bagi seluruh Indonesia. Seni kaligrafi kita kini diakui dan dihargai di panggung global,” kata salah seorang juri internasional setelah acara penghargaan.
Kemenangan ini melampaui sekadar coretan tinta. Kesuksesan dua kaligrafer ini membuktikan bahwa keindahan estetika, kedalaman spiritualitas, dan totalitas seni Islam dari Indonesia mampu bersaing dengan para seniman terbaik dunia.
Momen ini diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan seni kaligrafi. “Kaligrafi tak hanya indah, tapi juga merupakan jalan untuk mendekatkan diri pada nilai-nilai luhur spiritual,” ungkap Huda yang menerima penghargaan dengan bangga.
Dengan pencapaian ini, Indonesia tidak hanya sekadar partisipan, tetapi sebagai juara yang menuliskan sejarah emas dalam dunia kaligrafi.
Berikut Beberapa karya yang berhasil kami himpun dalam Lomba tersebut