Khutbah Jum'ah Dengan Judul MACAM_MACAM HATI

Diposkan oleh On 4:19 PM

 MACAM MACAM HATI 

Oleh Masyhur Amin ِِ

نَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ….

Jamaah jum’at Rahimakumullah Segala puji kita haturkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, Shalawat serta salam selalu kita lantunkan kepada Nabi Muhammad SAW kepada keluarga, sahabat, dan kita sebagai umatnya yang senantiasa mengharapkan syafa’at di yaumul qiyamah nanti. Selanjutnya mari kita tingkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Di antara anggota tubuh yang terdapat di tubuh kita, ada satu organ yang memiliki peran sangat penting yaitu Hati. Hati merupakan raja atau pimpinan bagi anggota tubuh lainnya, hati memiliki peran penting dalam memerintahkan anggota tubuh untuk bergerak. Baik atau buruknya manusia dalam beramal dengan anggota tubuhnya tergantung dari baik buruknya kondisi hatinya. 

Rasulullah bersabda

“Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak, maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah dia adalah hati.” (HR. Bukhari) Oleh karena itu kita sebagai seorang muslim yang senantiasa beribadah kepada Allah harus mengetahui macam-macam ataupun kondisi-kondisi yang terjadi pada hati kita. Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Macam-macam kondisi hati dibagi menjadi tiga yaitu: 1. Hati yang sehat. Hati yang sehat adalah hati yang selamat. Barangsiapa yang menghadap Allah tanpa membawa hati yang sehat, maka ia akan celaka. 

Allah berfirman,

 “Yaitu pada hari ketika harta dan anak-anak tidak bermanfaat, kecuali orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara’: 88-89) Hati yang selamat diartikan sebagai hati yang terbebas dari syahwat, keinginan yang bertentangan dengan perintah Allah dan dari perkara-perkara yang syubhat, ketidakjelasan yang menyeleweng dari kebenaran. Jamaah Jum’at rahimakumullah. 2. Hati yang sakit. Hati yang sakit adalah kondisi hati yang hidup namun mengandung penyakit. Ia akan mengikuti unsur yang kuat, terkadang ia cenderung kepada kebaikan, dan terkadang ia cenderung kepada keburukan. Padanya terdapat keimanan, kecintaan, keikhlasan, tawakal kepada Allah, yang merupakan sumber kehidupan pada hatinya. Padanya juga terdapat pula kecintaan dan ketamakan terhadap syahwat, dengki, sombong, dan sifat ujub, yang merupakan sumber bencana dan kehancurannya. Terkadang dia berada pada penyeru kepada Allah, Rasul, dan hari akhir. Terkadang dia sebagai penyeru kepada duniawi. Jika ia diberi nasihat tentang kebaikan dan ketakwaan terkadang ia menerima dengan lapang dada dan terkadang dia menolak nasihat tersebut. Jamaah Juma’at rahimakumullah. 3. Hati yang mati. Hati yang mati adalah hati yang tidak mengenal Rabbnya. Ia tidak beribadah kepada-Nya, enggan menjalankan perintah-Nya atau menghadirkan sesuatu yang dicintai dan menghadirkan ridha-Nya. Hati ini selalu berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi, walaupun itu dibenci dan dimurkai oleh Allah. Jika ia mencintai, membenci, memberi, dan menahan diri, semuanya karena hawa nafsu. Hawa nafsu telah menjadi pemimpin dan pengendali baginya. Kebodohan adalah sopirnya, dan kelalaian adalah kendaraan baginya. Jika ia diberikan nasihat tentang kebaikan dan ketakwaan maka akan ditolak secara mentah-mentah. Bergaul dengan orang yang hatinya mati adalah penyakit, berteman dengannya adalah racun, dan bermajelis dengannya adalah bencana. Jamaah Jum’at Rahimakumullah. Setelah mengetahui macam-macam kondisi hati pada manusia, mari kita introspeksi diri kita masing-masing. Bagaimana kondisi hati kita? Apakah hati kita sehat? Apakah hati kita sakit? Atau bahkan hati kita mati? Mari kita senantiasa menyucikan hati dengan senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala maksiat yang Allah larang, agar kita termasuk orangorang yang beruntung bukan orang-orang yang rugi. 

Allah berfirman, 

“Sungguh beruntung orang yang menyucikan (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syams: 9-10) ِ

Jamaah Jumat rahimakumullah Monggo kito ningkataken takwo dumateng Gusti Allah, ajrih lan taat dumateng ngarsonipun Gusti Allah, kanti nindakaken sedoyo perintahipun soho nebihi sedoyo awisanipun. Kranten saking takwo meniko kito sedoyo saget pikantuk ridlone Gusti Allah lan kabegjan wonten dunyo ngantos akhirat. Hadirin Ingkang Minulyo Kito sedoyo sampun mangertos bilih mantun sholat sering dipun anjuraken maos dungo Sapu Jagat, nggih meniko:

Duh Gusti, kulo nyuwun dumateng Panjenengan kebegjan ingdalem dunyo lan akhirat, lan kulo nyuwun dipun tebihaken saking sikso neroko. (Al-Baqarah, 201) Keranten dungo meniko dungo ingkang sering dipun waos Kanjeng Nabi. Lan meniko sampun jelas bilih nggayuh kabegjan ugi kesaenan wonten dunyo lan akherat niku penting sanget, luwih-luwih kesaenan niku lumeber ngantos putro wayah kito sedoyo. Ugi sampun dijelasaken sinten kimawon nindaaken amal kesaenan bakal dipun wales kelawan ganjaran ingkang ageng kaliyan Gusti Allah. 

Gusti Allah dawuh:

Sopo wonge ngelakoni amal kesaenan, saking tiyang jaler utawi estri kanti iman, mongko yekti bakal ingsun paringi kanggo piyambake pagesangan ingkang sae lan ingsun paringi piwales kelawan ganjaran ingkang luweh sae ketimbang nopo ingkang piyambake lampahi (QS an-Nahl: 97). 

Hadirin Rahimakumullah Carane nggayuh kabegjan ugi kesaenan wonten dunyo lan akherat niku antawisipun: 

1. Sabar ingatase taat ngelampahi perintahe Gusti Allah, ngadepi musibah, pikantuk nikmat lan sakpitunggalane. 

2. Syukur kelawan ucapan lan tindakan ingatase sedoyo nikmat saking Gusti Allah ingkang sampun diparingaken dumateng kito sedoyo 

3. Ikhlas nalikane ibadah dumateng Gusti Allah, ugi mboten pamer. 

4. Ridlo utawa nompo takdir ingkang sampun dipesti kaliyan Gusti Allah 

5. Tawakkal utawa masrahaken sedoyo urusan dumateng Gusti Allah sak sampune ikhtiar. Pramilo, monggo kito sareng-sareng cancut taliwondo nggayuh kabegjan lan kesaenan, supados saget kalebet tiyang ingkang pikantuk kabegjan lan kesaenan wonten dunyo akhirat. Amiin ِ


Next
« Prev Post
Previous
Next Post »